Beranda >

Berita > Bima Janji Maksimalkan Pembangunan Infrastruktur Disabilitas


08 Januari 2017

Bima Janji Maksimalkan Pembangunan Infrastruktur Disabilitas

Mengambil start di  Plaza Balaikota Bogor, puluhan penyandang disabilitas dari berbagai komunitas se-Bogor Raya melakukan gerak jalan sembari mencoba pedestrian seputar Kebun Raya Bogor (KRB), Minggu (08/01/2017). Ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Ketua DPRD Heri Cahyono dan Anggota DPRD Komisi A Eka Wardana, mereka ingin mengetahui kelayakan pedestrian seputar KRB bagi penyandang disabilitas, merujuk Pasal 5 Ayat 1 di Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 terkait Akses Penyandang Disabilitas.  "Kami ini ada, tidak tidur dan kami akan terus bergerak sekaligus akan ikut memberi masukan," ujar Rustomo selaku Kordinator Lapangan. 

Rustomo menuturkan, berbagai penyandang disabilitas mulai dari tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa hingga down syndrom ikut dalam gerakan yang baru pertama kali dilakukan, namun gaungnya sudah sangat ditunggu tersebut. Gerakan ini turut mensosialisasikan hak-hak penyandang disabilitas yang tercantum dalam UU diatas untuk bisa mandiri. Tidak untuk diprioritaskan tetapi agar adanya kesataraan dan kesamaan juga dalam hal kesempatan bekerja.  "Di undang-undang ada hak satu persen pekerjaan bagi disabilitas," terangnya. 

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Pemerintah Kota Bogor terus berusaha menjadikan Bogor sebagai kota yang nyaman. Baik bagi warga biasa, lansia, anak-anak, dan disabilitas. Ada yang sudah dilakukan tetapi juga ada yang harus terus disempurnakan. Seperti adanya jalur disabilitas di pedestrian seputar Kebun Raya Bogor yang ternyata dalam pelaksanaannya di beberapa titik banyak terhalang tiang listrik dan pohon yang sekarang sudah dipindahkan.

"Pedestrian juga rawan dipakai parkir ojek online. Saya sempat meminta tiang penghalang untuk dicabut tetapi banyak yang keberatan karena akan dikuasai motor. Ini PR yang tidak mudah bukan saja menyiapkan infrastruktur bagi disabilitas tetapi juga pendidikan sosial warga untuk menghargai fasilitas umum dan fasilitas disabilitas," katanya.

Menurut Bima, ia selalu mengingatkan agar memprioritaskan kaum disabilitas saat pengerjaan fisik. Termasuk mencoba mewujudkan fasilitas huruf braille di titik informasi agar penyandang tuna netra dapat membaca rute angkot. Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Bogor ini juga meminta maaf karena jika di tahun ketiga dirinya menjabat banyak hal yang belum dilakukan. Meski begitu ia berjanji akan memaksimalkan sampai akhir masa jabatannya sehingga para disabilitas bisa ikut merasakan pembangunan.  "Mohon terus ada masukan, koreksi dan evaluasi untuk perbaikan dan ditindaklanjuti di lapangan," tutupnya. (fla/adit/indra) dkw