Beranda >

Berita > Dengan Berbasis Water Sensitive City, Pulo Geulis Diusulkan Menjadi Kawasan Iconik


24 Januari 2017

Dengan Berbasis Water Sensitive City, Pulo Geulis Diusulkan Menjadi Kawasan Iconik

Kawasan Pulo Geulis tengah digagas menjadi salah satu kawasan iconik di Kota Bogor. Kawasan yang berada di garis sempadan Sungai Ciliwung ini digagas sebagai salah satu River Front Delta, dengan cara direvitalisasi berbasis water sensitive city.

Demikian salah satu gagasan yang ditawarkan mahasiswa semester 7 jurusan Arsitektur Landscape IPB saat menggelar ekspose Lanskap 2017. Ekspose yang berlangsung di Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, Senin (23/01/2017), dipimpin oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin.

Selain revitalisasi kawasan Pulo Armen, para mahasiswa juga mengusulkan pembuatan jalan setapak penghubung jembatan Sempur dengan jembatan Otista sebagai Ciliwung River Promenade.

Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin mengatakan, ekspose manajemen kawasan sempadan sungai Ciliwung berbasis water sensitive city ini merupakan tugas mahasiswa Arsitektur Lanskap di akhir semester. Ide atau gagasan ini tercetus saat Wali Kota Bogor Bima Arya bersama ketua komunitas peduli Ciliwung Een Irawan dan dirinya berdiskusi tentang penataan sungai Ciliwung di lapangan Sempur.

Kegiatan ini didukung riset-riset terkait yang sedang berjalan dibawah manajemen Australia Indonesia Center (AIC). Riset tersebut mengusung topik kajian Urban Water dengan konsep kota yang sensitif terhadap air. Dalam.riset di Kota Bogor melibatkan Wali Kota Bogor Bima Arya, Presdir Sentul City tbk dan Direktur Agricon. Gagasan hipotetik yang disampaikan mahasiswa mendapat dukungan Dekan Fakultas Pertanian IPB Dr. Agus Purwito. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadikan IPB berkontribusi bagi pembangunan lingkungan di Kota Bogor. (Tria/Met-eto)