17 Februari 2017
Mengembangkan Keuangan Inklusif
Baru sekitar 36 persen masyarakat atau keluarga yang telah mengembangkan keuangannya secara inklusif. Itulah mereka yang sudah memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal seperti sarana menyimpan uang yang aman, transfer, menabung maupun berupa pinjaman. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat membuka seminar pengembangan ekonomi keluarga untuk keuangan lebih inklusif dan pelantikan pengurus Alfed daerah Bogor, Bekasi, Karawang dan Tasikmalaya di Universitas Pakuan , Kamis (16/2/2017).
Berangkat dari hal itulah menurutnya, daerah-daerah harus mendorong program pengembangan kebijakan keuangan inklusif. Hal ini menjadi tantangan terbesar kepala daerah, termasuk dirinya dalam upaya mengembangkan ekonomi daerah. " Kota Bogor ini hanya chasing-nya saja yang urban. Tetapi di dalamnya ini justru rural. Oleh karena itu, saya melihat perlu adanya sinergitas antara dunia gagasan dengan dunia nyata," terang Bima.
Oleh karena itu ia berharap kemitraan yang lebih intens antara Alfed (asosiasi dosen-dosen di bidang ekonomi) dengan beragam program pembangunan pemerintah daerah. "Ini tidak lain agar keluarga lebih mengembangkan keuangannya secara inklusif," katanya. (Donni/Foto:Indra-Hari) Mor
- Berita Terkini
- Hari pertama bertugas, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengawali aktivitasnya berkeliling kantor perangkat daerah yang berada di bawah Se
- Ketua tim pembentukan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Syarifah Sofiah membuka seleksi Paskibraka Tahun 2024 tingkat Kota Bogor di Paseban Sri Bad
- Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari menerima simbolis kunci rumah dinas dan beberapa kunci mobil dinas dari Wali Kota Bogor periode 2014-2024
- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin resmi melantik Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari di Gedung Sate Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Sa
- Usai Final Speech di Lapangan Sempur, Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menyempatkan diri meninjau pro