Beranda >

Berita > Smart City Merupakan Jawaban Bagi Pemerintah Daerah


17 Februari 2017

Smart City Merupakan Jawaban Bagi Pemerintah Daerah

Di depan ratusan peserta Seminar Smart City dan Government Career to Build It, Wali Kota Bogor, Bima Arya menegaskan, "Smart City" merupakan jawaban bagi pemerintah daerah untuk bergerak cepat melayani dan menyikapi perkembangan di masyarakat.  "Penerapan konsep Smart City harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat serta mengimbangi cepatnya pertumbuhan sektor privat,” kata Bima saat menjadi nara sumber seminar yang berlangsung di Aula Rektorat Universitas Parahyangan, Bandung, Jumat (17/2).

Pada seminar yang juga bagian dari kegiatan Alumni Day Universitas Parahyangan Bandung 2017 itu, Bima menegaskan, jika pemerintah daerah tidak dapat melakukan akselerasi dengan memanfaatkan teknologi dalam menyikapi kondisi kekinian, maka peran Pemerintah tidak akan berjalan optimal.  Oleh karena itu, " Penting untuk segera melakukan akselerasi teknologi dan Kota Bogor percaya Smart City adalah jawabannya," lanjut Bima.  

Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam menyikapi perkembangan di masyarakat antara lain  dengan membangun Call Center sebagai rumah atau wadah informasi dari masyarakat ke pemerintah. Yang terpenting dan utama adanya koneksi antara "rumah" dengan kondisi di lapangan. ”Sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan warga,” Kata Bima yang didampingi Rektor Universitas Parahiyangan Bandung, Mangadar Situmorang.

Pemerintah Kota Bogor menjadi salah satu Pemerintah daerah yang saat ini menerapkan konsep kota pintar (smart city). Hal itu dilakukan melalui empat aspek, masing-masing konektivitas, konten, komuniti, dan kolaborasi (4-K). Selain itu keberhasilan penerapan konsep kota pintar juga dipengaruhi pemahaman kepala daerah terhadap perkembangan teknologi digital dalam membantu proses pelayanan bagi masyarakat.

Tetapi menurutnya, dalam membangun konsep "smart city", tidak hanya  pintar secara teknologi tapi juga harus didukung peran masyarakat atau sumber daya manusia yang berkualitas. "Konsep kota pintar perlu didorong, tidak hanya secara infrastruktur tapi juga di aspek lainnya, utamanya adalah manusianya," katanya. (humas/rabas) mor