Beranda >

Berita > Bima Paparkan Tiga Manfaat Smart City


19 Februari 2017

Bima Paparkan Tiga Manfaat Smart City

Diploma III Teknik Komputer Universitas Pakuan (Unpak) menggelar seminar Go Green Information Communication Technology (ICT) Sabtu (18/02/2017) di Gedung Pasca Sarjana lantai 3A. Pada kesempatan tersebut turut hadir Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai salah satu pembicara bertemakan smart city di Kota Bogor. Mengenakan pakaian batik, Bima memaparkan materi di depan sekitar 300 peserta yang merupakan siswa dan mahasiswa se-Jabodetabek.  "Hidup itu berkompetisi. Hanya yang mampu beradaptasi dia yang akan menjadi juara. Begitu sebaliknya," ujar Bima mengawali seminarnya.

Bima menuturkan, untuk bisa beradaptasi manusia harus mampu melihat tanda-tanda jaman. Tanda-tanda jaman itu tercipta dari gagasan dan ide manusia yang bisa melampaui fisik. Tidak ada kota atau negara yang maju jika tertinggal teknologinya. Maka jika Pemerintah Kota Bogor tidak bisa memanfaatkan teknologi akan tertinggal dari kota lainnya.  "Jika ditanya Kota Bogor mau dibawa kemana, saya jawab Kota Bogor menuju green city, heritage city, dan smart city," tegas Bima.

komputerunpak11

Bima menjelaskan, ketiga tujuan tersebut bukanlah angan-angan. Pasalnya ketiga hal tersebut sudah dimiliki Kota Bogor. Heritage City karena di masa lalu ada kerajaan Pakuan Pajajaran di Kota Bogor. Green City karena Kota Bogor memiliki Kebun Raya Bogor yang tahun ini sudah berusia dua abad, udara yang segar, dan pemandangan yang juga indah. Sementara Smart City terlihat dari banyaknya kampus-kampus terbaik di Kota Bogor dan warganya yang sangat melek teknologi.  "Dengan smart city memanfaatkan perangkat teknologi keterbatasan SDM dan APBD bisa dipecahkan," jelasnya.

Menurut Bima, sedikitnya ada tiga manfaat yang bisa dirasakan dengan menerapkan smart city. Yakni smart city untuk mempermudah warga (efesiensi), adanya transparansi, dan mendorong warga untuk partisipasi. Efesiensi terlihat dari pelayanan kepada warga yang lebih cepat dan mudah. Transparansi contohnya dengan menanggulangi masalah kebocoran perolehan pajak dengan pemasangan tapping box di setiap hotel dan restoran.

Sementara partisipasi diwujudkan dengan adanya jubir digital di setiap kelurahan dan kecamatan yang bertugas untuk menjawab keluhan warga lewat media sosial twitter. Yang terbaru, sekarang Pemkot Bogor juga sudah memiliki nomor layanan siaga 112 untuk keadaan darurat.  "Doakan, kami terus berikhtiar untuk mengarah ke arah lebih baik," tutupnya. (fla/adit)