Beranda >

Berita > Aher Deklarasikan Front Anti Narkoba Jabar


19 Februari 2017

Aher Deklarasikan Front Anti Narkoba Jabar

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) bersama Wagub Deddy Mizwar, Ketua TP PKK Jabar Netty Prasetiyani, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, Badan Narkotika Nasoonal, FKPD Jabar dan Ormas-ormas Islam serta ribuan pelajar mendeklarasikan Jawa Barat bebas dari pengedaran dan penyalahgunaan Narkoba melalui pembentukan front Anti Narkoba Jabar, di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (18/02/17).

Gubernur Aher mengatakan, Jabar ingin menjadi bagian yang terdepan untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya Narkoba.  "Kami ingin menyelamatkan generasi muda dari Narkoba dan NKRI kedepan," katanya.

Aher menjelaskan, langkah awal yang akan dilakukan oleh Front Anti Narkoba Jabar yang digagas oleh Pemprov Jabar dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini, akan bergerak pada lini masyarakat sipil dan pendidikan, dengan memanfaatkan Ormas islam sebagai anggotanya melalui pendekatan keagamaam oleh para Dai, Ulama dan Mubalig nya hingga ke pelosok desa.  "Kami minta kepada mereka untuk menyuarakan anti Narkoba dimanapun mereka berbicara sehingga masyarakat akan tersadarkan betapa bahayanya Narkoba ini," jelasnya.

Aher berharap, dengan langkah ini Jabar kedepan akan mampu menghilangkan angka pengedaran dan penyalahgunaan Narkoba. "Semoga lama-kelamaan di Jabar bisa hilang, masuknya juga akan dipersempit oleh TNI dan Polri kita sehingga suatu saat nanti kita betul-betul bebas dari Narkoba," harapnya.

Penyalahgunaan Narkoba menurut Aher, faktor utamanya disebabkan oleh adanya kerentanan keluarga, padahal keluarga bisa tameng masuknya Narkoba. Oleh karena itu pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Jabar untuk menghadirkan ketahanan keluarga salah satunya dengan komunikasi yang aktif antar anggota keluarga. "Memang betul kerentanan keluarga menjadi penyebab masuknya Narkoba," tuturnya.

Ketua Front Anti Narkoba Jabar, Nazar Haris mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah menjadi negara tujuan Narkoba terbesar di Asia Tenggara. Sebanyak 6 Juta orang di Indonesia sekarang sudah menjadi pengguna Narkoba. Uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi Narkoba tersebut sudah diangka Rp 70 Triliun.  "Ini adalah ancaman terbesar," ucapnya. ( dikutipHumas Kota |Bogor )