Beranda >

Berita > Struktur Sosial Merupakan Aset Dalam Penanganan Sampah


21 Februari 2017

Struktur Sosial Merupakan Aset Dalam Penanganan Sampah

Persoalan sampah merupakan persoalan yang tidak mudah dan berat. Bahkan berat sekali karena tidak hanya terkait infrastruktur tapi yang paling penting dan utama adalah kultur dan paradigma masyarakat terhadap sampah. Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat meresmikan Pusat Olah Sampah Pilah, Ambil, Nabung, Daur Ulang Agar Indah (POS PANDAI) di Plaza Balaikota Bogor, Selasa (21/2). POS PANDAI digagas Kreatif Nusantara TPS Rangga Mekar dalam rangka peringatan Hari Sampah Tingkat Nasional 2017.

Berdasarkan pengalamannya berkunjung ke  Hiroshima Jepang, struktur sosial dapat menjadi salah satu modal luar biasa dalam penanganan sampah. ”Gubernur Hiroshima menyampaikan Pemerintah Kota Bogor memliki prospek yang cerah dalam mengelola sampah dengan baik karena memiliki modal yang juga dimiliki Pemerintah Hiroshima saat pertama kali memulai penanganan sampah yakni struktur sosial yang tidak lain adalah tatanan masyarakat yang dimulai dari RT dan RW,” ungkapnya.

Dengan struktur sosial yang ada, warga diajak untuk mengelola sampah dengan baik. Bahkan struktur sosial yang dimiliki Kota Bogor dinilai lebih banyak lagi dengan kehadiran para kader PKK, para  anggota karang taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan yang lainnya yang merupakan aset warga Kota Bogor.

“Penanganan sampah dimanapun pada akhirnya sama,  pemerintah tidak bisa sendiri, semuanya harus bergerak. Kedepannya paradigma terhadap sampah  jangan dibuang tapi disimpan, dikelola bahkan ditabung. Karena sampah akan jadi berkah jika dikelola dengan baik,” tutur s Bima. (humas:rabas/adt) Mor