Beranda >

Berita > Sudahkah Kita Bermasyarakat Dengan Benar?


25 September 2014

Sudahkah Kita Bermasyarakat Dengan Benar?

“Pancasila dan UUD 1945 adalah harga mati bagi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia”, begitu jelas Agung Prihanto, Asisten Tata Praja Setda Kota Bogor dalam sambutannya pada Kegiatan Penyelenggaraan Kerukunan Etnis Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Gedung Chrysant Harmoni Yasmin (25/9).

Selain memberi sambutan, Agung juga secara resmi membuka acara yang diikuti oleh para tokoh etnis dan tokoh masyarakat serta perwakilan dari wilayah Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Selatan dan Kecamatan Bogor Tengah.

Agung juga mengucap syukur atas keadaan Kota Bogor yang selalu kondusif, tidak pernah ada kerusuhan yang bernuansa SARA dan masyarakat yang toleran. “Tapi kita jangan terlena, oleh karena itu acara seperti ini selalu kita adakan tiap tahun,” lanjut Agung.

etnisrukun12

Bahayanya organisasi ISIS juga disinggung Agung. “Mari kita coba jaga mulai dari keluarga masing masing, supaya tidak terpengaruh paham ISIS ataupun paham radikal yang sejenis lainnya,” ajak Agung. “Kita harus sadar Kota Bogor adalah kota jasa, sehingga pastilah ada keberagaman etnis.”

Dasar dari penyelenggaraan acara ini adalah UU RI no. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Juga Permendagri no. 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah.

“Maksud dari penyelenggaraan acara ini adalah upaya mengantisipasi, mengeleminir serta mendeteksi permasalahan bernuansa etnis yang dapat menimbulkan konflik sosial yang luas di tengah masyarakat Kota Bogor,” jelas Kepala Kantor Kesbangpol, Aep Syaeffudin. “Sedangkan tujuannya untuk meningkatkan toleransi antar etnis dan kelompok atau organisasi di masyarakat khususnya di Kota Bogor.”

etnisrukun14

Salah seorang peserta, Benny manyambut baik acara seperti ini. Benny yang kebetulan beretnis Tionghoa dan beragama Budha menjelaskan pentingnya kerukunan etnis. “Negara kita yang majemuk, terdiri dari begitu banyak suka bangsa dan agama perlu lebih lagi dipersatukan oleh Pancasila, agar tidak ada gesekan, komunikasi terjalin dengan baik dan juga intervensi pihak asing yang ingin memecah belah Indonesia dapat diatasi,” jelas Benny.

Beberapa contoh seperti di Thailand Selatan dan pinggiran Rusia yang terpecah dan terjadi konflik karena komunikasi yang tidak terjalin dengan baik jelasnya. “Kalau perlu diselenggarakan sampai tingkat nasional,” saran Benny.

”Hak dan kewajiban kita di bumi pertiwi ini sama,” jelas Benny, “saya tidak pernah mengalami kesulitan yang disebabkan etnis dan agama saya, tempatkanlah diri kita dengan baik, dimana bumi dipijak, disitu langit kita junjung.”

etnis12

“Harga mati kita adalah NKRI, dan kita perlu bertanya adakah merah putih, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika didalam hati kita masing masing?” lanjut Benny. “Sudahkah kita membayar pajak dengan benar, hidup bermasyarakat dengan benar, apakah kita berbisnis dengan benar.”

Hal senada diungkapkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor KH Zaenal Sukri. “Kerukunan antar etnis dan juga agama adalah faktor yang sangat penting untuk menuju kejayaan bangsa Indonesia, dan bangsa Indonesia ditakdirkan oleh yang Maha Kuasa sebagai bangsa yang majemuk,” jelas Zaenal.

“Founding father kita sangat bijak meletakkan empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju persatuan dan kesatuan Indonesia yang kokoh. Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI jangan hanya jadi semboyan, tapi harus dipraktekkan dalam bentuk memiliki kesadaran bersama untuk menciptakan kerukunan, kebersamaan dalam keberagaman yang ada,” ulas Zaenal lebih lanjut, “saling tolong menolong, bekerjasama dan saling menghormati.”

“Insya Allah apabila itu semua dikerjakan, Indonesia akan jaya,” tutup KH Zaenal Sukri ketua FKUB yang hadir bersama Mayor Purnomo dari Kodim 0606 sebagai narasumber. (sisco sirait)