Beranda >

Berita > Disdik Kota Bogor Imbau Orang tua dan Guru Awasi Pergaulan Anak


24 Maret 2017

Disdik Kota Bogor Imbau Orang tua dan Guru Awasi Pergaulan Anak

Perkembangan teknologi informasi yang saat ini terus berkembang senantiasa membawa dua dampak yang diibaratkan dua mata koin, yakni kebaikan dan keburukan. Maraknya isu pemberitaan atau informasi terkait penculikan terhadap anak-anak, pelecehan seksual, hingga penyimpangan perilaku merupakan salah satu dampak buruk dari perkembangan dunia informasi yang harus difilter lagi. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin mengimbau Kepala Sekolah, tenaga pendidik dan utamanya para orang tua agar lebih waspada serta lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Plt Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin mengungkapkan, anak-anak harus dijaga, dirawat dan di didik dengan norma agama yang baik dan diajarkan nilai-nilai yang berkarakter agar tumbuh menjadi insan yang bertaqwa dan berbakti. Pengawasan terhadap anak bukan hanya menjadi tanggungjawab guru saja, namun orangtua, terlebih ketika itu di luar jam sekolah.

“Pergaulan dunia nyata seperti dilingkungan sekitar dan sekolah atau dunia maya seperti social media (sosmed) anak-anak bisa bergaul dengan siapa saja tanpa mengetahui latar belakang mereka dan motif pergaulannya. Untuk itu, Disdik meminta siswa agar lebih bijak menggunakan internet atau gadgetnya juga diawasi orang tua dan gurunya,” ujar Fahrudin, Jumat (24/03/17).

Selain itu ia menerangkan, ajari dan ingatkan anak-anak tentang cara menghindari atau menolak ajakan yang tidak baik, yang membuat mereka tidak nyaman atau ajakan yang bisa mencelakakan mereka. “Kalau melihat di televisi sudah cukup banyak anak yang menjadi korban penculikan. Peran orang tua sangat penting bagi pergaulan dan perkembangan anak, terutama bagi anak usia sekolah dasar yang masih polos,” ungkapnya.

Fahmi mengingatkan semua pihak agar melakukan upaya-upaya yang mendidik dan efektif agar anak-anak terhindar dari kasus penculikan, aksi tawuran, pelecehan seksual dan penyalahgunaan narkoba hingga tindak kekerasan. “Perkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia agar anak-anak mampu menjaga diri dengan baik,” tuturnya. (humas)