29 September 2014
Grand Launching Program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)
Bank Indonesia menggagas Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). GNNT bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan alat pembayaran non tunai untuk keperluan sehari-hari sehingga dapat segera terealisasi masyarakat Indonesia yang less cash (Less Cash Society).
Acara Grand Launching yang berlangsung di Gedung Graha Widya Wisuda IPB Darmaga (29/9) dihadiri berbagai perusahaan dari industri perbankan dan telekomunikasi yang sudah akrab dengan penggunaan uang elektronik di masyarakat, dan juga civitas akademika IPB sebagai representasi masyarakat berpendidikan yang diharapkan dapat turut mendorong peningkatan penggunaan uang elektronik di masyarakat.
Hadir Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis, Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. Sedangkan Pemerintah Kota Bogor diwakili Dirut Bank Pasar Kosasih SD.
Implementasi sistem pembayaran non tunai pada dasarnya lebih mengarah kepada merubah budaya dan perilaku masyarakat yang terbiasa dengan uang tunai menjadi masyarakat yang lebih mengutamakan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi kegiatan ekonominya.
Dibanding negara negara di Asean, transaksi pembayaran elektronik di Indonesia masih rendah, potensi perluasan akses sistem pembayaran non tunai masih sangat besar. Tren gaya hidup juga terus mengarah dan menuntut tersedianya layanan sistem pembayaran non tunai yang tidak saja mudah, tetapi juga aman, efisien dan menjunjung tinggi perlindungan konsumen serta handal.
Bank Indonesia sebagai inisiator pencanang GNNT mendorong dan mengharapkan semua pihak bekerjasama mensukseskan gerakan nasional ini. BI mengharapkan pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pelaku industri sistem pembayaran termasuk perbankan bekerjasama dengan baik dan giat sehingga akan semakin banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan instrumen tunai ke instrumen non tunai dan Less Cash Society dapat terwujud.
Yura A Djalins, Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran pada Bank Indonesia menjelaskan acara ini adalah gelaran untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya di tahun 2013 diadakan di Universitas Indonesia. Untuk tahun 2014 ini acara diadakan di 10 kota dan 13 kampus di Indonesia.
“Tujuan utamanya adalah memperkenalkan uang elektronik yang bisa menggantikan uang tunai, karena kebutuhan uang tunai yang setiap tahun semakin besar, biaya produksinya juga cukup besar dan biaya yang dikeluarkan perbankan untuk mengurus uang juga cukup besar,” jelas Yura. |
Selain kepraktisan dan aman karena tidak perlu membawa uang cash, transaksi dengan memakai uang elektronik juga selalu terpantau, berbeda dengan uang cash yang cenderung tidak terpantau transaksinya sehingga disukai para pelaku kriminal lanjut Yura.
Alasan dipilihnya kampus untuk sosialisasi dikarenakan kampus dipenuhi anak muda yang berpendidikan dan mau mencoba sesuatu yang baru. “Diharapkan akan menularkan sesuatu yang baru tersebut kepada kenalannya, dapat menjadi agen perubahan,” tutup Yura.
Acara puncak launching ditandai dengan beberapa transaksi elektronik yang dilakukan perwakilan dari industri perbankan dan telekomunikasi dengan perwakilan dari IPB baik dosen maupun mahasiswa. (sisco sirait)
- Berita Terkini
- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) meninjau proses ren
- Dalam rangka menyemarakkan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan kembali menggelar Balkot Ramadhan Fest 2024 yang dipusatkan di Balai Kota Bogo
- Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Muscam Serentak DPD KNPI Kota Bogor. Ia membagikan pengalamannya memimpin selama 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor.
- Tepat 17 Ramadan 1445 Hijriah, Masjid Agung Al Isra Kota Bogor diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag),
- Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor mengikuti kegiatan buka bersama anak yatim dan difabel di