Beranda >

Berita > Ketua TAGANA Kota Bogor Dipercaya Pimpin TAGANA Provinsi Jawa Barat


01 Oktober 2014

Ketua TAGANA Kota Bogor Dipercaya Pimpin TAGANA Provinsi Jawa Barat

Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor patut berbangga, pasalnya Ketua TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Kota Bogor, Surya Kelana Putra secara aklamasi terpilih memimpin TAGANA Provinsi Jawa Barat untuk masa kepengurusan tiga tahun kedepan. .

Dalam pemilihan Ketua TAGANA yang baru selain kandidat dari Kota Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Sumedang turut mencalonkan juga. Surya mendapatkan dukungan 17 pengurus Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dari total 27 wilayah untuk memimpin TAGANA Provinsi Jawa Barat sampai tahun 2017 mendatang.

Untuk menyusun kepengurusan TAGANA tingkat provinsi yang baru Surya meminta waktu 14 hari kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Ditemui di Markas Komando Tagana Kota Bogor (30/9) Surya menjelaskan TAGANA perlu orang-orang yang mau kerja dan berjiwa sosial.

Tugas utama TAGANA ada tiga, pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Saat pra bencana menyiapkan masyarakat apabila terjadi bencana. “Sosialisasi dan pembelajaran diberikan kepada masyarakat, bagaimana menyikapi bila terjadi bencana, bagaimana cara menghadapinya,” jelas Surya, “sehingga masyarakat siap apabila bencana datang.”

Sedangkan saat terjadi bencana, tugas TAGANA adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terkena bencana. “Mulai dari kebutuhan pangan sampai sandang harus diperhatikan,” lanjut Surya. Jadi saat fase gawat darurat tanggap bencana TAGANA harus memaksimalkan semua daya dan upaya untuk membantu korban.

“Pasca bencana tugas TAGANA memulihkan efek traumatik pada korban,” jelas Surya lebih lanjut, “trauma healing perlu dilakukan.” Bagaimana mengurangi trauma yang dirasakan korban bencana, untuk itu diperlukan tim psikososial yang merupakan salah satu bagian dari TAGANA papar Surya, sehingga korban kembali tenang dan nyaman. Selain Tim psikososial, TAGANA Kota Bogor juga memiliki tim vertical rescue dan water rescue yang terlatih.

Konsepnya bagaimana bersahabat dengan bencana, karena menurut kajian BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Jawa Barat adalah provinsi paling rawan bencana lanjut Surya. Untuk Kota Bogor menyikapi konsep bersahabat dengan bencana dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di titik-titik rawan bencana. Apabila cuaca mulai ekstrim, diharapkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri, pindah sementara atas kesadaran dan keinginan sendiri ke tempat yang lebih aman. Sehingga dapat meminimalisir jumlah korban apabila terjadi bencana. “Terkadang evakuasi paksa perlu dilakukan apabila warga bertahan ditengah cuaca yang ekstrim, dan itu dibenarkan oleh undang undang,” lanjut Surya.

Untuk para siswa sekolah, TAGANA juga sudah beberapa kali melakukan simulasi penanggulangan bencana. Sehingga sejak usia dini masyarakat sudah mengerti bagaimana cara menghadapi bencana. Dalam hal ini kerjasama dengan Dinas Pendidikan juga dirasakan perlu.

TAGANA Kota Bogor memiliki anggota sebanyak 107 personil, dan yang aktif ada 65 personil. Syarat untuk menjadi anggota TAGANA berusia 18-45 tahun. “Memiliki jiwa sosial dan aktif dalam semua kegiatan adalah syarat mutlak,” tutup Surya.

Anas S Rasmana Kepala Disnakersostrans yang juga Pembina TAGANA Kota Bogor mengaku bangga. “Saya bangga, (Ketua) TAGANA yang dibina Pemerintah Kota Bogor dipercaya untuk memimpin TAGANA Provinsi Jawa Barat,” sambut Anas yang ditemui diruang kerjanya. Harapan dengan terpilihnya Ketua TAGANA Kota Bogor untuk memimpin TAGANA tingkat Provinsi Jawa Barat akan lebih mendekatkan kegiatan yang ada di tingkat provinsi.

“Pembinaan yang dilakukan Disnakersostrans Kota Bogor untuk TAGANA dilakukan dengan mengirimkan para anggota TAGANA Kota Bogor untuk mengikuti pelatihan tingkat provinsi dan nasional, selain itu juga ada anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor,” tutup Anas. (sisco sirait)