Beranda >

Berita > Wali Kota : Gerakan “Ayo Bergerak” Diharapkan Tekan Angka PTM dan TKA


25 April 2017

Wali Kota : Gerakan “Ayo Bergerak” Diharapkan Tekan Angka PTM dan TKA

Wali Kota Bogor Bima Arya meminta kajian riset yang bersifat komparatif dan penyusunan kampanye yang fokus mengajak warga untuk bergerak. Melalui kajian tersebut akan ada gambaran yang lebih tajam lagi mengenai faktor resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Tumbuh Kembang Anak (TKA) dalam beberapa tahun mendatang.

Hal tersebut dikatakan Bima saat menerima hasil Expose Studi Kohor Faktor Resiko PTM dan TKA pada 5 Kelurahan di Kota Bogor yang disampaikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Selasa (25/04/2017).

Sedangkan mengenai kampanye yang mengajak warga bergerak, Bima meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor selaku leading sektor untuk menyiapkan suatu kampanye yang terstruktur, sistematis dan masif.

“Saya ingin ada gerakan masif “Ayo Bergerak”. Sekolah Dasar (SD) kita wajibkan untuk senam pagi lagi, durasinya antara 15 sampai 30 menit dan kami akan turun ikut senam ke sekolah-sekolah. Disamping itu akan ada olahraga yang diwajibkan, seperti jalan kaki mengelilingi pedestrian dan sebagainya,” ujar Bima.

Bima yang didampingi Kepala Dinkes Kota Bogor Rubaeah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor Artiyana Yanar Anggraini, Camat Bogor Tengah Lili Sutarwili dan 5 Lurah yang wilayahnya dijadikan studi meminta Dinkes Kota Bogor untuk membuat konsep Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai regulasinya gerakan “Ayo Bergerak” jika diperlukan.

Sebelumnya dalam hasil expose yang dipaparkan Kepala Pusat dan Kepala Bidang Kesehatan  Balitbangkes Kemenkes Dr.Felly Philipus Senewe menyampaikan rekomendasinya untuk Kota Bogor dalam pencegahan masalah Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Tumbuh Kembang Anak (TKA) yang difokuskan pada usia muda/remaja agar tepat sasaran. Para remaja diharapkan menjadi agen perubahan dalam keluarga dan diperlukan kerjasama lintas sektoral.

“Rekomendasi khusus bagi kesehatan untuk remaja (pelajar) agar diadakan “Jumat Remaja Bergerak” yang meliputi olahraga pagi 30 menit, senam atau jalan, pemeriksaan berkala berat badan, tinggi badan dan yang lainya. Kami juga mengimbau pelajar membawa bekal sehat dan minuman yang menyehatkan juga mendapatkan kurikulum tentang gizi dan kesehatan,” terang Dr.Felly. (humas: Rabas/Lani) SZ