Beranda >

Berita > Bima : Tugas Berat Walikota Ubah Cara Pikir, Bangun Paradigma, dan Kuatkan Optimisme


25 April 2017

Bima : Tugas Berat Walikota Ubah Cara Pikir, Bangun Paradigma, dan Kuatkan Optimisme

Sebagai seseorang yang lahir dan dibesarkan di Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya menceritakan jika dirinya merasakan perkembangan kota ini dari masa ke masa. Hingga pada suatu waktu dirinya meninggalkan "dunia nyaman" sebagai pengamat politik, dosen dan terjun ke dunia politik.

Jujur diakuinya, jika ternyata tidak akan sekompleks yang ia rasakan dan sedilematis seperti saat ini. Dahulu menurutnya, jika memiliki niat, konsep, dan mimpi yang baik, sudah bisa dikatakan cukup. Namun nyatanya tidak cukup. 

Hal itu dipaparkan Bima saat dirinya tampil menjadi keynote speaker pada program upgrading Kepala Kantor Cabang Madya dan Pratama BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2017 di Skyline Room, Salak Tower Hotel, jalan Salak, Kota Bogor, Selasa (25/04/2017).

Diakuinya, banyak sekali persoalan yang berkembang dan berbeda di Kota Bogor terutama saat kali pertama masuk ke dunia birokrasi. Bahkan dianalogikannya seperti sebuah mission imposible. Tetapi, sambungnya, yang paling penting, sangat dirasakan dan paling berat setelah tiga tahun menjabat sebagai kepala daerah yaitu mengubah cara pikir, membangun paradigma, dan menguatkan optimisme.

"Itulah yang paling penting dan pangkalnya disitu. Cara pikir, sikap, mental, dan paradigma. Dimana saya datang dari dunia aktivis, dunia kampus yang biasa berdebat dan bertarung ide-ide gila. Sangat terbiasa untuk berkata nothing is imposible," tegasnya.

Oleh sebab itu lanjutnya, ia sangat terobsesi untuk "out of the box" dan terobsesi pada perubahan. Tapi ternyata banyak variabel lain sehingga perubahan itu tidak mudah.

"Ini yang sering saya sampaikan kepada seluruh staf. Orang besar bicara tentang gagasan, orang menengah berbicara tentang peristiwa, dan orang kecil berbicara tentang orang lain," tegasnya. (Donni/Foto:Hari-Indra) SZ