Beranda >

Berita > Cegah Longsor, 50 Pohon Ditanam di UPTD RPH


28 April 2017

Cegah Longsor, 50 Pohon Ditanam di UPTD RPH

Sebanyak 50 pohon berbagai jenis ditanam serentak di lingkungan UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak dalam kegiatan bulan bakti Relawan Bogoh Ka Bogor, Jumat (28/04/2017). Pohon-pohon tersebut merupakan pohon dari PT. Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai bentuk ganti rugi atas pembangunan Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi II di sepanjang jalan Sholeh Iskandar (Sholis), Kota Bogor. Pohon yang ditanam merupakan pohon-pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor seperti pohon Mahoni, Kenari, Cempaka, Damar, Bungur dan lainnya. 

Ketua Panitia Bulan Bakti Relawan Bogoh Ka Bogor Revan Adhitiya mengatakan, penanaman pohon ini dalam rangka memperingati hari bumi sedunia, Sabtu (22/04/2017) lalu. Dalam peringatan ini, relawan tidak hanya sekedar menanam pohon, namun turut memberikan edukasi kepada anak-anak pramuka dan warga untuk senantiasa merawat lingkungan. “Perawatan pohon ini tidak akan mengandalkan dinas, tetapi kami menggerakan kesadaran warga karena bumi perlu dijaga dan dirawat,” ujarnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya menerangkan, ada tiga agenda utama yang penting menyangkut lingkungan di peringatan hari bumi ini. Pertama yakni adanya kesamaan sense of urgency atau perasaan darurat bahwa lingkungan yang sekarang sudah berada di titik berbahaya. Ia mencontokan, ada sebuah teori jika hanya berdiam diri dan tidak peduli dengan bumi, maka “kiamat” akan cepat terjadi. “Bagi orang-orang yang kesehariannya di Kota Bogor pasti merasakan sense of urgency itu. Namun sayangnya belum banyak yang bisa merasakan,” jelasnya.

Kedua kata Bima yakni strategi. Menanam pohon juga harus mempunyai konsep yang jelas. Jenis pohon apa saja yang cocok di tanam di masing-masing wilayah, karena pohon-pohon itu menyangkut keseimbangan alam dan rantai makanan. Pohon buah-buahan bisa mengundang burung-burung, pohon-pohon berjenis keras bisa mencegah longsor, dan beberapa pohon berbentuk bagus bisa mempercantik kota.

“Ketiganya yaitu berbagi tupoksi antara dinas, komunitas dan warga. Pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari komunitas terutama komunitas Gerakan Tanam Pohon (GTP) yang sudah banyak menanam pohon. Mari menanam, mari beraksi,” jelas Bima. (fla/indra) SZ