Beranda >

Berita > SDI Ibnu Hajar Cetak 152 Khotmil Quran, Bima : Sekolah Mencetak Pemimpin Masa Depan


29 April 2017

SDI Ibnu Hajar Cetak 152 Khotmil Quran, Bima : Sekolah Mencetak Pemimpin Masa Depan

Sekolah Dasar (SD) Islam Ibnu Hajar Kota Bogor di jalan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Sabtu (29/04/2017) meluluskan 152 siswanya, 94 siswa laki-laki dan 58 siswa perempuan menjadi Khotmil Qur'an. Mereka merupakan siswa kelas II dan kelas III yang selama setahun mengikuti program hafalan Juz ke-30. Para penghafal Al-Qur'an tersebut diberikan ijazah hafalan yang secara simbolis diberikan Wali Kota Bogor Bima Arya. 

Ketua Panitia Aldi Haryansyah mengatakan, Khotmil Quran merupakan ajang memberitahukan orangtua tentang keberhasilan anaknya yang telah mampu menghafal Juz 30. Hafalan dilakukan dengan cara setiap pagi hari seluruh siswa membaca enam surat Al-Quran selepas Shalat Dhuha hingga Zuhur, para siswa menghafal surat dari yang paling panjang (40 ayat) dan setelah Zuhur hafalan tersebut disetorkan atau disampaikan kepada gurunya. “Keberhasilan dari program ini tidak saja hanya menyetor hafalannya ke gurunya, tetapi juga disetor ke orangtua di rumah," jelasnya.

Ia menuturkan, program hafalan Juz ini sudah digelar selama tiga tahun yang bertujuan untuk mencetak generasi penghafal Qur'an. Dengan menjadi penghafal Al Qur'an seorang anak bisa mengangkat derajat orangtuanya di akhirat kelak. Tak hanya itu, program hafalan juga  akan dilanjut di kelas IV sampai VI sehingga saat lulus dari sekolah, para siswa sudah hafal 3 Juz yakni Juz 28, Juz 29 dan Juz 30.  “Harapan kami siswa bisa menambah hafalan juz dan dari sini ada peran aktif dari orangtua dan masyarakat untuk sama-sama menjadi penghafal, karena menghafal itu bisa dilakukan dimana saja, di rumah dan saat berkendara juga,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, bahwa sekolah menjadi tempat untuk mencetak pemimpin masa depan. Mulai dari pemimpin keluarga, pemimpin perusahaan, instansi pemerintah dan lainnya. Sebagai orangtua mari doakan anak-anak ini menjadi generasi sholeh dan sholehah  yang bisa memberi arti dan makna. 
“Selama landasan kuat, mengimani hanya dari satu sumber yakni Al-Quran, maka akan selamat dunia akhirat. Terimakasih karena sudah mengajarkan anak-anak menghafal dan memahami Al-Quran,” kata Bima. (fla/indra) SZ