Beranda >

Berita > Flori Indonesia 2017, Bogor Akan Dipenuhi Bunga


03 Mei 2017

Flori Indonesia 2017, Bogor Akan Dipenuhi Bunga

Pameran Bunga Nusantara Flori Indonesia 2017 siap digelar di dua Kota, yaitu di Jakarta Kamis dan Jumat 21-22 Juli. Sementara itu di Kota Bogor akan digelar Bursa dan Carnival Florikultura, Sabtu dan Minggu 29-30 Juli 2017. Event Flori Indonesia 2017 ini diklaim sebagai awal kebangkitan Florikultura dan bukan hanya sekadar festival bunga..

Ketua Pelaksana Flori Indonesia 2017, Syarifah Iis Aisyah mengatakan, event ini sangat berkaitan dengan kebangkitan florikuktura di Indonesia. Pasalnya, industri yang sebenarnya sangat prospektif dan menguntungkan ini dalam beberapa tahun belakangan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mulai dari hilangnya Direktorat Florikultura hingga dipangkasnya jumlah peneliti tanaman hias, padahal jumlah petani tanaman hias yang ada di Indonesia cukup banyak.

“Ini akan menjadi momen yang sangat baik bagi pelaku industri Florikultura karena mengikutsertakan petani tanaman hingga pelaku industrinya,” ujarnya seusai audiensi dengan Wali Kota Bogor  Bima Arya di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Rabu (03/05/2017).

Syarifah menerangkan, Bursa dan Carnival di Bogor akan dimeriahkan pawai 20 kendaraan hias yang dipenuhi dengan bunga dan pertunjukan sepuluh grup marching band dengan rute Carnival mengelilingi Kebun Raya Bogor dan terbuka bagi warga yang ingin menyaksikannya.

“Rencananya Carnival akan dibuka Presiden RI Joko Widodo sekaligus akan meresmikan 20 Juli sebagai hari Florikultura Indonesia. Di tahun ini pemerintah sangat memperhatikan flori dan kegiatan ini sangat membuat pelaku industri Florikultura senang dan bangga apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ikut menjadi kota yang mendukung tumbuhnya industri ini. Semoga gelaran ini membuat para petani semakin terangkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mendukung kegiatan ini karena menurutnya kegiatan ini menjadi bagian dari festival khas Kota Bogor. Namun diakuinya, kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat ini tentu tidak mudah untuk mengatur penonton dan alurnya, sehingga segala konsep gagasan dikembalikan kepada kesiapan dan kapasitas panitia.

“Pemkot Bogor tentu akan membantu dalam hal pengamanan jalan dan lainnya. Kalau untuk jalan ada Dishub, Satpol PP juga akan ikut diturunkan, tapi tetap panitia inti harus benar-benar siap,” kata Bima. (fla/ismet) SZ