Beranda >

Berita > Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Kota Bogor Digelar Di Balaikota


11 Juni 2017

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Kota Bogor Digelar Di Balaikota

Usai melaksanakan salat Isya dan tarawih berjamaah di Masjid At- Takwa Balaikota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan pejabat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperingati peringatan Nuzulul Qur'an di ruang Paseban Sri Bima Balaikota Bogor. Minggu (11/06/2017) malam. Tema yang diusung dalam peringatan Nuzulul Qur'an yakni Eksistensi Al Qur'an sebagai petunjuk jalan lurus, jalan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kegiatan diawali dengan penampilan juara Qori antar Pondok Pesantren se- Indonesia yakni Qori 5 bersaudara dari Pondok Pesantren Al Munawwir, Kayu Manis, Kota Bogor.

Dalam sambutannya Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, malam Nuzulul Qur'an merupakan malam dimana Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 
“Peringatan Nuzulul Qur'an merupakan upaya syiar agama Islam ditengah masyarakat. Selain itu, untuk memperkokoh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT . Sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari hari,” kata Bima.

Selain itu masih kata Bima, Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk untuk kita semua, juga untuk memberikan penjelasan mana yang batil dan hak, mana yang buruk mana yang baik. "Pertanyaannya apakah hari ini konteksnya sama atau berbeda. Apakah kita sudah bisa membedakan mana yang batil dan mana yang hak. Ini yang harus perlu kita renungkan," ujar Bima.

Sementara itu dalam tausiyahnya, Wakil Ketua Umum MUI Jawa Barat KH. Ahmad Mukri Aji menjelaskan, ayat-ayat Al-Qur'an yang dibawakan Qori mengandung makna dan asbabun nuzul yang harus dijalankan maknanya.

Dengan tema Eksistensi Al Qur'an sebagai petunjuk jalan lurus, jalan kehidupan berbangsa dan bernegara kata dia, harus diaktualisasikan dalam iman dan takwa kepada Allah SWT. "Jadi selain ibadah secara vertikal (Habluminallah), juga harus diimbangi dengan pengabdian sosial (Habluminannas) kepada para masyarakat (mustahiq)," kata KH. Ahmad Mukri Aji.

Ia menyebut, di dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 dijelaskan mengenai kehidupan yang dimulai dari proses membaca dan dipahami kemudian ilmunya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Sudah jelas asbabun nuzulnya dalam surat Al-Alaq, jika kita ingin mendapatkan petunjuk jalan lurus, jalan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan tema kali ini, kita harus membaca Al-Qur'an karena Al-Qur'an sumber kebenaran yang tidak diragukan," jelasnya.

Hadir dalam peringatan Nuzulul Qur'an tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Ade Sarip Hidayat, Wakil Ketua II Komisioner Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Bogor Rusli Saimun, pimpinan pondok pesantren dan organisasi Islam di kota Bogor. (SZ/Indra)