Pemerintah Daerah Kota Bogor

Ketika kunjungan ke wilayah akan terasa mana lurah yang rajin dan mana lurah yang malas, antusiasme warga juga berbeda. Jika lurahnya tidak rajin, maka warganya juga akan malas-malasan. Beda halnya jika lurahnya rajin akan ketahuan, begitu Wali Kota datang tanpa mobilisasi warga dengan sendirinya akan bergerak, karena sudah terbiasa berkomunikasi dan berkoordinasi.

“Jadi semuanya dibutuhkan leadership yang kuat di semua tingkatan yang saling mendukung dengan ujung tombak para RT, RW dan relawan-relawan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya dihadapan peserta Workshop Bogorku Bersih 2 di Gedung Graha Pena Radar Bogor, jalan KH. R. Abdullah Bin Muhammad Nuh, Taman Yasmin, Sabtu (09/06/2017).

Bima menambahkan, Lurah yang rajin dan terbiasa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan warganya, tanpa rasa sungkan akan mendapat apresiasi warganya dan warga tidak sungkan menyampaikan rasa puas atas pelayanan yang diberikan kepada Wali Kota atau Camat, dengan terbiasa berkomunikasi dan berkoordinasi, semua program maupun kegiatan pemerintah akan dapat berjalan dengan baik.

“Namun sebaliknya jika lurah itu kurang rajin dan jarang berkoordinasi dengan warganya, akan sulit berkoordinasi hingga akhirnya sulit merealisasikan program dan kegiatan pemerintah. Dengan komunikasi dan koordinasi antara aparat di wilayah dan warganya dengan sendirinya akan menciptakan situasi yang kondusif dan menjadi guyub. Modal guyub ini sungguh luar biasa karena tidak dimiliki kota-kota lain,” ujar Bima.

Pada kesempatan tersebut Bima secara langsung memberikan nomor kontak pribadinya kepada warga yang mengikuti workshop agar dapat secara langsung melaporkan kondisi yang ada di wilayahnya. Diakhir Bima menegaskan modal guyub yang luar biasa antara warga dengan aparat disemua tingkatan diharapkan akan memberikan kontribusi dalam usaha Kota Bogor merebut kembali Piala Adipura. (Humas:rabas/indra) SZ