Beranda >

Berita > Harga Internet Lebih Ekonomis Dengan Teknologi Jaringan Fiber Optik


17 Juni 2017

Harga Internet Lebih Ekonomis Dengan Teknologi Jaringan Fiber Optik

Untuk menunjang percepatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di Pemerintahan, Fiberstar atau PT. Mega Akses Persada menawarkan teknologi jaringan fiber optik yang bersifat netral kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Fiberstar mengklaim dengan jaringan ini akan sangat ekonomis, efesien dan cocok untuk estetika kota karena tidak menggunakan banyak kabel.

Direktur komersial Fiberstar Thomas Dragono mengatakan, keunggulan dari jaringan Fiber Optik yang netral bisa digunakan dalam banyak kebutuhan publik. Sebut saja, provider telepon, tv, seluler, cukup dengan satu tiang dan satu kabel saja. Jaringan ini berbeda dengan tiang bersama. Jika tiang bersama itu, satu tiang dipakai bersama dengan kabel yang berbeda. Sedangkan jaringan Fiber Optik cukup satu kabel karena penggunaanya bisa ramai-ramai.

“Dengan ketersedian jaringan ini kami optimis harga internet akan lebih ekonomis, banyak pilihan yang lebih banyak sehingga masyarakat bisa bebas memilih serta jaringan lebih luas,” ujar Thomas seusai audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor Jumat (16/06/2017).

Ia menuturkan, pihaknya menawarkan kerja sama dengan Pemkot Bogor melalui kemitraan. Fiberstar akan menyediakan dan memfasilitasi jaringan Fiber Optik ini berserta dengan aplikasi-aplikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan masyararakat. Karena ini sangat berperan dalam menujang percepatan TIK di level pemerintahan.

“Harapannya kehadiran kami di Kota Bogor membawa dampak positif bagi publik dan dari sisi pemerintahan dapat merealisasikan TIK Government atau dalam hal ini smart city,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statiska dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor Firdaus mengatakan, program yang ditawarkan Fiberstar dinilai baik, namun terdapat dua poin masalah dalam pembangunan jaringan Fiber Optik (FO) dan aplikasi smart city. Pada dasarnya terkait jaringan Kota Bogor mungkin sudah siap mengingat kondisi Kota Bogor yang sekarang hampir 80 persen sudah FO, hanya saja tinggal 28 persen sisanya yang belum dan akan diselesaikan sampai 2019 mendatang. Sedangkan untuk penerapan smart city akan lebih dulu fokus pada penyusunan Master Plan Smart City agar bisa mengetahui arah pengembangan smart city Kota Bogor. “Yang pasti kami akan banyak melakukan perubahan dan inovasi di bidang IT terutama juga penataan jaringan kabel infrastruktur,” pungkasnya. (fla/hari) SZ