Beranda >

Berita > Game dan Media Sosial Jadi Alat Sosialisasi Anti Korupsi


19 Juni 2017

Game dan Media Sosial Jadi Alat Sosialisasi Anti Korupsi

Gerakan anti korupsi dengan memanfaatkan game dan media sosial akan menjadi kegiatan utama dari Pelopor Integritas yang dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Pelopor Integritas terdiri dari 33 siswa yang berasal dari 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se-Kota Bogor yang telah lolos seleksi literasi.

Fungsional Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Mohammad Jhanattan mengatakan, KPK RI mengadakan kelas Pelopor Integritas level dasar untuk pelajar. Siswa yang terpilih ini pada 23-24 Mei lalu sudah mengikuti pelatihan di KPK berupa nilai-nilai mengenai anti korupsi dan bagaimana mengimplementasikan gerakan anti korupsi dengan cara anak muda. “Kota Bogor ini jadi pilot project-nya mengingat Kota Bogor yang paling dekat dengan pusat maka harus bersih dari korupsi,” ujarnya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Senin (19/06/2017).

Jhana sapaan akrabnya menambahkan, terpilihnya Kota Bogor sebagai pilot project ini berawal dari Komunitas Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) yang menjembatani KPK dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sekaligus untuk membebaskan Kota Bogor dari korupsi yang dimulai dari anak mudanya. “Mereka bisa mulai dari hal kecil, mencegah teman-teman agar tidak menyontek dan mengawasi orangtua mereka yang bekerja agar terhindar dari perilaku korupsi,” imbuhnya.

Pelopor Integritas ini lanjut Jhana, akan dibina selama satu semester karena kebanyakan siswa kelas 12. Dalam satu semester, KPK akan terus meningkatkan integritas dari siswa. Selain itu, KPK juga akan jemput bola dengan mendatangkan langsung bus edukasi (tersedia PC Komputer) ke sekolah-sekolah kepada siswa yang belum mendapatkan pendidikan anti korupsi. “Harapan kami mudah-mudahan kesempatan ini tidak dibuang percuma dan sama-sama menjadi komitmen sehingga terwujud 9 + 1 nilai integritas yang dirilis KPK. Sebut saja  jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil dan sabar,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku senang dengan hadirnya KPK yang menyasar ke anak-anak muda. Pasalnya, dalam membangun kultur anti korupsi sangatlah berat apalagi dengan sistem saat ini. Hal paling efektif membangun benteng anti korupsi memang harus dilakukan sedini mungkin. “Kami singkronkan program agar bisa meluas ke program-program lainnya, tentunya dengan melibatkan anak-anak ini,” pungkasnya (fla/indra) SZ