Beranda >

Berita > Bima : Masih Ada Pekerjaan Rumah Mendidik Warga dan Mencegah Kebathilan


23 Juni 2017

Bima : Masih Ada Pekerjaan Rumah Mendidik Warga dan Mencegah Kebathilan

Dalam setiap kunjungannya ke wilayah khususnya di bulan Ramadhan 1.438 Hijriah, syiar Islam dan kegiatan ibadah di Kota Bogor sangatlah menggema. Masjid dan Majlis Ta’lim setiap daerah melaksanakan kegiatan positif. Namun disisi lain masih ada pekerjaan rumah yang tentunya harus diselesaikan. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya pada saat menghadiri kegiatan buka puasa dengan Pimpinan Pondok Pesantren se-Kota Bogor di Aula PPIB, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (23/06/2017).

Menurut Bima, selama pusat perbelanjaan lebih meriah dibanding masjid, selama pasar lebih ramai daripada tempat ibadah artinya banyak pekerjaan rumah. “Termasuk selama angka kriminalitas di bulan Ramadhan masih tetap tinggi berarti pekerjaan rumah (PR) kita belum selesai,” kata Bima.

Bima menegaskan, selama bulan Ramadhan pihaknya bersama jajaran Muspida selalu berkoordinasi. Hal ini dilakukan karena angka kriminalitas selalu naik. Walaupun tahun ini tawuran dan geng motor berkurang tetapi bagaimanapun masih menjadi pekerjaan rumah.

Dirinya berharap, Kota Bogor bisa seperti daerah lain seperti Kota Padang dan Lombok. Sebab, kegiatan keagamaan lebih terpusat dan semuanya lebih terasa di masjid-masjid. Kedepan, semua ulama dan umaro akan selalu bersanding untuk menyerukan kebaikan mencegah kebathilan amar maruf nahi munkar. “Alhamdulillah MUI Kota Bogor sudah melakukan regenerasi dan Insya Allah akan segera dilantik dan akan dihadiri langsung ketua MUI pusat KH. Maruf Amin. Mudah-mudahan ini menambah ghiroh kita semua semangat kita agar kedepan bisa bersinergi ulama dan umaro Kota Bogor untuk membuat kemaslahatan,” imbuhnya.

Diakhir sambutannya, Bima menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas semua yang diikhtiarkan para ulama untuk mendidik warga dalam mencegah kebathilan dan menyerukan kebaikan. Juga untuk membangun karakter generasi muda agar terhindar dari kemunkaran.  “Mudah-mudahan semua ikhtiar kita agar Kota Bogor menjadi kota Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” harapnya.(Tria/Hari) SZ