Beranda >

Berita > Direktur BI Prediksi Kota Bogor Bisa Kalahkan Kota Bandung Dalam Destinasi Wisata


14 Juli 2017

Direktur BI Prediksi Kota Bogor Bisa Kalahkan Kota Bandung Dalam Destinasi Wisata

Rapat Koordinasi peluang investasi di Jawa Barat (Jabar) atau West Java Incorporated (WJI) digelar Kamis (13/07/2017) di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota, Jalan Ir. H. Djuanda, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Rapat tersebut dihadiri enam kota/kabupaten di wilayah I Jawa Barat seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Cianjur.

Deputi Direktur Bank Indonesia Dudi Dermawan Saputra mengatakan, target dari WJI ini meningkatkan investasi Jabar dan Persepsi positif investasi di Jabar. Peningkatan investasi dilakukan dengan peningkatan daya saing sedangkan persepsi postif akan menggambarkan investasi di Jabar yang lebih menguntungkan, mudah dan bisa berkembang jauh lebih baik.

“Jabar sekarang menjadi pusat investasi nomor satu Penanaman Modal Asing (PMA), sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih nomor dua. Maka (Pekerjaan Rumah) PR-nya memperbaiki perizinan dan ketentuan-ketentuan lainnya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia memprediksi, Kota Bogor akan dapat mengalahkan Kota Bandung dalam hal destinasi wisata. Hal tersebut dilihat dari passion kuat dan misi jelas dari Wali Kota Bogor Bima Arya. Menurutnya, kedepan dengan wisata tematik yang dimiliki Kota Bogor seperti Sport Tourismnya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan wisatawannya. “Prospek pariwisata di Kota Bogor itu nomor satu di kuliner, restauran, wisata belanja, kerajinan tangan, hotel dan pusat pendidikan,” terangnya.

Menurutnya, dari sisi lingkaran antara Kota Bayuwangi dan Bandung, Kota Bogor masuk kedalam potensi investasi dan kunjungan yang cukup tinggi. Meski begitu, untuk terus mendorong investasi tersebut Kota Bogor harus terus berbenah. Terutama kemacetannya harus mulai diurai karena jika masih macet tidak menutup kemungkinan wisatawan memilih belok ke Kota Depok atau Kabupaten Bogor yang memang juga dekat dengan Jakarta. “Harapan saya Kota Bogor mampu menjadi leader bagi kota-kota lain dan bisa saling berintegrasi dengan kota lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, strategi Kota Bogor menjemput investasi dilakukan dengan penguatan kelembagaan untuk perbaikan perizinan penanaman modal. Pasalnya, selama ini banyak keluhan terkait perizinan mulai dari tidak pastinya biaya, waktu dan prosedur. Perizinan satu pintu dan perizinan online pun disepakati sebagai solusinya. Lingkup semakin luas, waktu jadi lebih jelas, biaya terukur dan seluruh tahapan lebih pasti.  “Perizinan di Kota Bogor juga terpilih sebagai bestmarking Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah roadshow ke kota-kota lain,” pungkasnya (fla/hari) SZ