Beranda >

Berita > “Ngumbah Tugu Kujang” Gunakan 7 Mata Air


17 Juli 2017

“Ngumbah Tugu Kujang” Gunakan 7 Mata Air

“Ngumbah Tugu Kujang” merupakan tradisi tahunan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) yang akan berlangsung selama empat hari di mulai dari tanggal 17-20 Juli 2017. Kegiatan ini rutin digelar untuk ngamumule (memelihara) pusaka Pasundan yang merupakan senjata peninggalan dari kerajaan Pajajaran.

Ketua Panitia Ngumbah Kujang Cecep Thoriq mengatakan, Kujang merupakan ikon Kota Bogor, jadi tentunya harus dirawat dan dipelihara. Oleh karena itu, pihaknya rutin setiap tahun melakukannya. “Ngumbah Tugu Kujang ini selalu dilakukan agar Tugu Kujang tetap terpelihara dan tidak ada yang merusak,” tegas Thoriq, Senin (17/07/2017).

Sebelum dilakukan pencucian acara diawali dengan prosesi pengambilan 7 mata air, salah satunya dari mata air Cikahuripan yang berada di Kebun Raya Bogor. Air ini menurut Thoriq digunakan oleh para putri untuk mandi. “Selanjutnya air itulah yang kita gunakan untuk simbol pencucian Tugu Kujang,” tuturnya.

Lebih lanjut Thoriq mengatakan, melalui kegiatan ini, selain Tugu Kujang bisa terpelihara dengan baik, kondisi penunjangnya pun seperti lampu dan kabel-kabel dapat terkontrol. “Kegiatan ini diikuti para seniman dan budayawan Bogor, Kerukunan Warga Bogor (KWB), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B), Ormas dan beberapa komunitas lainnya,” sebut dia.

Untuk diketahui, Tugu Kujang dibangun pada tahun 1982 di masa kepemimpinan Wali Kota Bogor Ahmad Sobana. Sementara itu, prosesi pencuciannya (Ngumbah Kujang) pertama kali dilakukan pada tahun 1990 di masa kepemimpinan Wali Kota Bogor Suratman sebagai rasa cinta warga Bogor dalam merawat dan menjaga kebersihan Tugu Kujang yang menjadi ikon Kota Bogor. (Tria/Hari) SZ