Beranda >

Berita > Generasi Muda Jangan Pernah Melupakan Permainan Tradisional


18 Agustus 2017

Generasi Muda Jangan Pernah Melupakan Permainan Tradisional

Pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir ini salah satunya berdampak pada penggunaan gadget yang semakin tinggi, tidak kerkecuali kalangan anak-anak. Akibatnya, mereka kini melupakan dan bahkan tidak mengenal aneka permainan "jadul" yang sebenarnya tidak kalah menariknya dengan beragam games yang ditampilkan permainan berbasis digital.

Oleh sebab itu di hari ulang tahunnya yang kedua, Bogor Women's Club (BWC) menggelar aneka kaulinan urang lembur atau permainan zaman dulu yang kini popularitasnya semakin meredup di Botani Square Lantai 2, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (18/08/2017).

Seperti apa yang dikatakan Humas BWC, Dewi Puspasari di sela kegiatan, selain sebagai bentuk kepedulian untuk ikut melestarikan ragam permainan "jadul" juga menyelaraskan dengan program yang digelar pihak Botani Aquare yaitu "Bogor Heritage."

"Makanya kami mengangkat semua bermacam-macam makanan, jajanan dan permainan 'jadul' supaya anak-anak kami generasi selanjutnya tahu dan tidak hilang tradisi itu," ungkap Dewi.

Rangkaian kegiatan hari jadi BWC yang kedua ini, tuturnya, diawali dengan BWC bakti kepada masyarakat yang bekerja sama dengan Lurah Panaragan, Rika Riana Riska Dewi, yang pencanangannya dilakukan mulai hari ini. Kemudian dilanjutkan dengan fashion show dan talkshow.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman yang menghadiri acara tersebut berharap sekaligus mengingatkan, agar anak-anak atau generasi muda tidak dan jangan pernah melupakan beragam permainan dan tradisi "jadul."

"Meskipun saat ini sudah era digital, tapi anak-anak jangan sekali-sekali melupakan permainan zaman dulu. Harus tetap mengenalnya, mengenalkan budaya-budaya tradisi lama dan harus bisa menambah pengetahuannya. Karena kalau bukan mereka, siapa lagi," tandasnya.

Selain permainan congklak, di sini pun dihadirkan kembali permainan seperti monopoli, ludo hingga bola bekel yang tentu kesemuanya itu mengharuskannya dimainkan lebih dari satu orang. (Donni/Foto:Indra) SZ