Beranda >

Berita > The City Gallery Jadi Visualisasi Sejarah Bogor


18 Agustus 2017

The City Gallery Jadi Visualisasi Sejarah Bogor

Pencarian dan penelusuran sejarah Bogor dilakukan Tim Masukan Sejarah Bogor. Tim yang beranggotakan enam orang sejarawan ini sebagai tidaklanjut dari kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan Perpustakaan Leiden di Belanda untuk mendigitalisasi sejarah Bogor. Pasalnya. sampai saat ini kelengkapan sejarah tentang Bogor hanya mencapai 10 persen saja.

Salah satu Tim Masukan Sejarah Bogor Rahmat Iskandar mengatakan, hasil penelusurannya ditemukan ada catatan yang hilang selama 100 tahun dari sejarah Bogor, yakni saat hancurnya Kerajaan Pajajaran hingga masuknya VOC. Baru pada tahun 1.687 hingga berakhirnya Pemerintahan Belanda ditemukan banyak catatan sejarah melalui data Gubernur ataupun aparat Belanda.

“Yang paling tahu sejarah Bogor ya orang Belanda karena dulu pemerintahan dan kekuasan dipegang Belanda,” ujar Rahmat seusai audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Jumat (18/08/2017).

Ia menuturkan, catatan sejarah yang kosong tersebut harus ditemukan karena menyangkut tata kota, infrastruktur, sejarah dan berbagai hal tentang Bogor di masa lampau yang bisa dipelajari untuk Bogor ke depan. Lewat pembuktian sejarah Bogor menjadi pusat pemerintahan Belanda pada tahun 1870 yang mana semua keputusan di Batavia ditulisnya di Bogor dan Istana Bogor sebagai kediaman resmi Gubernur Jendral Belanda. “Catatan sejarah Bogor yang tidak ditemukan di Bogor akan ditelusuri langsung di Leiden oleh Wali Kota Bogor karena pasti catatannya ada disana,” terangnya.

Menurutnya, setelah didapat hasil dari penelusuran sejarah akan dilakukan penyusunan sejarah bogor dalam bentuk buku bersama budayawan. Penyelesaian buku sendiri tergantung lingkup kebutuhan serta sejauh mana data yang dimiliki. Namun, yang terpenting setelahnya arsip-arsip yang sudah didapat harus dirawat jangan sampai malah dibiarkan.

“Harapan kami sejarah Bogor lebih terbuka, terang bendera, dan jelas bisa diketahui masyarakat luas. Apalagi dengan adanya rencana dibangunnya the City Gallery yang memang sudah ditunggu dari dulu,” katanya

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, penelusuran sejarah Bogor ini harus ada target jangka panjang dan pendek. Pasalnya, ini bukan sekadar mencari sejarah tetapi juga untuk pembelajaran hidup, tata letak Bogor dimasa depan. Sehingga harus juga diperhatikan kesiapan untuk infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem. “Nanti bekas Gedung Dewan bisa digunakan sebagai perpustakaan atau the City Gallery yang bisa memperlihatkan Bogor dari masa ke masa berikut visualisasinya,” pungkasnya. (fla/hari) SZ