Beranda >

Berita > 17 Tahun Coca-cola Foundation Indonesia Berkiprah Untuk Merah Putih


23 Agustus 2017

17 Tahun Coca-cola Foundation Indonesia Berkiprah Untuk Merah Putih

Coca-cola Foundation Indonesia menggelar Lentera Untuk Merah Putih, Selasa (22/08/2017) malam di Hotel Dharmawangsa Jakarta. Gelaran yang mengundang berbagai stakeholder termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya tersebut dalam rangka memperingati 17 tahun kiprah Coca-Cola di Indonesia. Sekaligus melihat langkah Coca-cola di masa depan untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.

"Selama 17 tahun ini kontribusi Coca-cola bisa terlihat dalam pembangunan sosial, pembangunan ekonomi dan pembangunan lingkungan hidup," ujar PAC Direction PT. Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo.

Triyono mengatakan, pembangunan lingkungan hidup dilakukan Coca-Cola dengan cara membangun sumur resapan di Pulau Jawa dan Sumatera. Saat ini jumlah sumur resapan yang sudah dibuat ada 4.000 dengan daya tampung 1 Miliar air setiap tahun yang langsung terserap kembali ke alam, sehingga ketersediaan air bagi manusia bisa terjaga untuk mengurangi krisis air.  "Program sumur resapan ini akan terus kami lakukan," katanya.

Masih terkait pembangunan lingkungan hidup, lanjutnya, saat ini pihaknya melakukan kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta beberapa perusahaan untuk merumuskan permasalahan sampah plastik. Pasalnya, sampah plastik mempunyai dampak yang dahsyat jika dibiarkan begitu saja, terutama bagi Indonesia sebagai Negara perairan.  "Kami sedang lakukan study apakah nanti sampah-sampah itu akan di recycle atau kalau bisa jadi alternatif bahan baku aspal," terangnya.

Ia menuturkan, untuk pembangunan sosial Coca-cola membuat program Indonesia Segar. Sebuah program yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam mendorong perilaku masyarakat hidup sehat. Yakni dengan membangun fasilitas olahraga di berbagai kota di Indonesia. "Termasuk di Kota Bogor kami bangun Lapangan Futsal di Gor Pajajaran yang diresmikan langsung Wali Kota Bogor Bima Arya," imbuhnya.

Program ketiga yakni pembangunan ekonomi dilakukan Coca-cola melalui pengembangan 500 perpustakaan di setiap daerah Indonesia yang akan terus berlanjut hingga 2018 nanti. Program perpustakaan ini berfokus mendorong perpustakaan menjadi sarana belajar masyarakat berbasis teknologi informasi. Jadi Coca-cola tidak menyediakan buku bacaan melainkan membangun layanan perpustakaan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.  "Semisal ada warga yang membutuhkan keahlian dalam berternak atau bertani, nah itu yang didorong oleh kami dengan menyediakan informasi dan pelatihannya sebagai sarana masyarakat belajar," pungkasnya. (fla/indra/hari) SZ