Beranda >

Berita > Walikota Lepas 108 Taruna-Taruni STP Bogor


29 Oktober 2014

Walikota Lepas 108 Taruna-Taruni STP Bogor

Sebanyak 108 Taruna-Taruni Sekolah Tinggi Perikanan Bogor yang akan  mengikuti praktek keahlian dilepas Walikota Bogor Bima Arya di Ruang Rapat I Balaikota Jl. Ir. H. Juanda No. 10 Bogor, Selasa (29/10).

Sebelum acara pelepasan terlebih dahulu ke 108 Taruna-Taruni Sekolah Tinggi Perikanan diberi pengarahan oleh walikota Bogor Bima Arya dan Deputi Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Mazwar Noerdin yang didampingi pula Ketua Sekolah Tinggi Perikanan Tatang Hidayat

Dalam arahannya Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa sangat senang dengan segala bentuk kegiatan kalangan muda karena anak muda erat kaitannya dengan masa depan. Begitu pula dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Taruna/I sekolah tinggi perikanan.

perikanan14

Ditambahkan Bima Kolaborasi merupakan salah satu kunci keberhasilan program. Dengan adanya kolaborasin dengan Pos daya maka kegiatan ini akan berdampak positif bagi masyarakat. Diharapkan selama 4 bulan mengikuti praktek keahlian maka akan menciptakan kolaborasi yang lebih kuat.

“Kegiatan seperti ini akan meningkatkan rasa empati dan kemampuan berkomunikasi dengan baik. Semoga selama 4 bulan berada di tengah-tengah warga akan diperoleh banyak ilmu baru,” kata Bima.

Sementara itu Deputi Direktur Kewirausahaan Yayasan Damandiri Drs. Mazwar Noerdin menyampaikan bahwa Posdaya merupakan tempat yang baik untuk mengaplikasikan ilmu penyuluhan yang dimiliki. Di Posdaya penyuluhan tidak hanya terkait masalah ekonomi namun ada indicator lainnya seperti pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

Diharapkan, lanjut Mazwar. Para taruna/I yang akan mengabdi di Posdaya dapat mengingatkan masyarakat terkait masalah kesehatan, informasi penyakit menular, dan mengingatkan agar anak-anak tetap sekolah.

Perlu diketahui bahwa Para Taruna-Taruni Sekolah Tinggi Perikanan yang akan melaksanakan praktek keahlian di Posdaya, selama satu bulan pertama bertugas mencari data yang diperlukan. Selanjutnya mereka kembali dan mengolah data tersebut. Setelah itu mereka dating lagi ke lokasi praktek dan berada ditengah warga selama hamper kurang 3 bulan untuk melaksanakan programnya.

Lokasi yang menjadi tempat praktek tidak hanya di daerah kota Bogor dan kabupaten tetapi mereka juga melaksanakannya di Jawa Tengah tepatnya di kawasan pantai utara. (Tria/Gus/Cyntia)