28 Agustus 2017
Sinergitas Pembangunan TJSLP 2017, Bima Tekankan Pentingnya Dimensi Sosial
Potensi Corporate Social Responsibility (CSR) harus dimaksimalkan antara potensi dan realisasi. Sosialisasi sendiri targetnya menjadi sinergi dan aksi, jika kemudian sosialisasi ini tidak menjadi aksi maka harus dievaluasi persoalannya, namun ada dua aspek dimensi sosial yang dapat mendorong potensi CSR terhadap pembangunan di Kota Bogor. Hal itu diutarakan Wali Kota Bogor Bima Arya saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Sinergitas Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP/CSR) Jawa Barat di Kota Bogor Tahun 2017 di ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (28/08/2017).
Dari segi fiskal anggaran APBN maupun APBD yang ada menurut Bima, penuh keterbatasan sehingga tidak bisa menjangkau semua, namun ada hal lain yang tidak kalah penting yaitu dimensi sosial, bagaimana CSR ini bisa masuk dalam dimensi sosial.
“Ada dua aspek dimensi sosial, pertama dimensi sosial dalam arti mengatasi dan mengurangi kesenjangan sosial atau permasalahan sosial dimasyarakat. Kedua, dimensi sosial dalam arti menguatkan hubungan Pemerintah Kota Bogor dengan semua dan para stakeholder. Mungkin nilai yang diserahkan tidak seberapa tapi dengan koordinasi muncul kemitraan yang terus terbangun, ini yang saya maksud dengan dimensi sosial, jadi jangan dipahami secara sempit,” ujarnya.
Untuk implementasi CSR Bima menekankan agar disesuaikan dengan kapasitas masing-masing dan kemungkinan dengan koridor tetap pada enam skala prioritas Kota Bogor. “Jadi pemahaman tentang CSR benar-benar dibuka dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, saat ini kita sedang menuntaskan program prioritas dan warga dipinggiran Kota Bogor dapat menikmati hasil pembangunan, jelasnya.
Diakhir sambutan wali kota meminta untuk memperkuat dimensi sosial dan berharap agar partisipasi bisa dilakukan secara merata, sinergi dapat dilakukan dan diiarahkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). “Yang pasti semua harus berjalan dengan transparan sehingga tidak meninggalkan persoalan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Bogor Erna Hernawati menuturkan, maksud dari sosialisasi ini sebagai penguatan rencana implementasi atau pelaksanaan program TJSLP atau CSR di Kota Bogor sebagaimana amanat Perda Kota Bogor Nomor 6 tahun 2016 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Selain itu bertujuan untuk memperkuat sinergitas dan dalam rangka perencaan dan pelaksanaan program TJSLP -CSR di tingkat Kota Bogor sehingga diharapkan adanya kesamaan persepsi dan pandangan dalam mengisi celah pembangunan yang tidak bisa didanai oleh pendanaan pemerintah melalui APBN maupun APBD,” paparnya.
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut sebagai narasumber H.Wawan Rusdiawan dan Sofyan Mustofa dari Bappeda provinsi Jawa Barat, Adjie Sapta dari Toyota dan dihadiri perwakilan dari 46 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bogor serta 73 penggiat usaha. (humas:rabas/hari) SZ
- Berita Terkini
- Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Muscam Serentak DPD KNPI Kota Bogor. Ia membagikan pengalamannya memimpin selama 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor.
- Tepat 17 Ramadan 1445 Hijriah, Masjid Agung Al Isra Kota Bogor diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag),
- Hari pertama setelah menjalani bed rest atau istirahat total, Wali Kota Bogor, Bima Arya langsung melakukan aktivitas kembali yang diawali dengan mela
- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama PT. Indomarco Prismatama atau Indomaret meresmikan MCK (Mandi Cuci Kakus) atau toilet di SDN Semeru 6 K
- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau sejumlah titik lokasi bencana yang terjadi sejak Minggu (24/3) malam lalu. Total hingga Senin (25/3/20