Beranda >

Berita > 250 Sketcher Siap Jadikan Kota Bogor Dalam Sketsa


07 September 2017

250 Sketcher Siap Jadikan Kota Bogor Dalam Sketsa

Sedikitnya 250 Sketcher dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Kota Bogor pada 28 Oktober mendatang. Kehadirian para sketcher tersebut untuk memeriahkan acara 101 Travel Sketch yang digelar 101 Hotel bekerja sama dengan Panorama dan Sketcher Worker. Tujuannya untuk mempromosikan Kota Bogor melalui budaya dan warisan gedung heritage dalam bentuk sketsa.

General Manager 101 Hotel Adjid Kurniawansyah mengatakan, sketching merupakan kegiatan yang tengah menjadi tren di dunia karena memiliki keunikan. Banyak blogger, traveler yang pergi ke daerah-daerah untuk kemudian melakukan sketching on the spot. Hal ini dinilai sangat efektif untuk melakukan promosi sebuah kota, selain tentunya menjadi wadah untuk memfasilitasi para sketcher yang semakin hari peminatnya semakin banyak.

“Peserta bebas bisa dari komunitas, umum dan kami buka juga untuk anak-anak agar mereka mengurangi kecanduan gadget,” ujarnya seusai beraudiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, Kamis (07/09/2017)

Ia menuturkan, acara ini merupakan kegiatan pertama kali sekaligus sebagai pilot project untuk ke kota lainnya. Sebab setelah dari Kota Bogor 101 Travel Skecth ini akan hadir di Yogyakarta, Malang, Bandung, Jakarta, Palembang dan berakhir di Bali dengan skala internasional. Dengan target peserta yang semakin banyak di setiap kotanya.

“Jika jadwalnya memungkinkan acara dibuka Wali Kota Bogor Bima Arya. Di hari pertama akan ada kegiatan workshop yang diisi empat sketcher ternama salah satunya Motulz Anto salah seorang travel sketcher yang sudah go internasional.” terangnya.

Lalu Minggu (29/10), lanjut Adjid, peserta akan diajak mendatangai Kebun Raya Bogor, Istana Bogor dan Pulau Geulis tempat peserta melakukan sketching. Hasil sketching terbaik pertama akan diberikan kepada Presiden RI Joko Widodo dan terbaik kedua akan diberikan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya. Sementara 50 persen dari jumlah sketching akan dilelang yang hasilnya akan disumbangkan ke Pulau Geulis. “Sekarang kan Pulau Geulis sedang ditata untuk kemudian dijadikan desa wisata jadi uangnya bisa untuk membeli cat dan lain-lain,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Bogor Sketcher Ersta Andantino mengatakan, pihaknya sangat mendukung event ini karena dapat menularkan virus sketching ke masyarakat terutama anak-anak. Menurutnya, sejak tiga tahun terakhir demam sketching meningkat pesat di Kota Bogor. Pasalnya, jika sebelumnya sketching dianggap sebuah gambar yang belum selesai, kini sketching telah menjadi sebuah disiplin ilmu sendiri sejak digagas teman-teman arsitek yang melakukan sketching on the spot dengan obyek sebuah bangunan. “Pada dasarnya sketching itu bisa apapun, bangunan, pohon, ataupun orang. Saya optimis  sketching tidak akan pernah mati dan akan selalu menarik. Bahkan orang yang mengaku tidak bisa menggambar akan tertarik untuk mencoba sketching,” pungkasnya. (fla) SZ