Beranda >

Berita > Guru Olahraga Dituntut Berinovasi Dalam Mengajak Siswa Berolahraga


09 September 2017

Guru Olahraga Dituntut Berinovasi Dalam Mengajak Siswa Berolahraga

Sebanyak 1.000 guru olahraga dari mulai guru SD, SMP, SMA dan SMK se-kota Bogor senam bersama dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Taman Sempur, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (09/09/2017) pagi. Dalam kegiatan olahraga bersama tersebut, Bima memberikan pesan kepada para guru olahraga untuk mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) kepada siswa di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin mengatakan, kegiatan Germas di sekolah ini  tidak terbatas pada kegiatan fisik seperti senam, namun juga di kegiatan non fisik yakni dengan menjalani hidup sehat. Tak ayal, para guru olahraga berada di garda terdepan sekaligus sebagai motor penggerak dalam menerapkan Germas kepada peserta didik. “Kami dari Disdik terhitung seminggu ini sudah memberikan himbauan kepada seluruh sekolah,” ujarnya.

Ia menuturkan, para guru olahraga bisa mengajak siswa berolahraga di sarana atau fasilitas publik yang dimiliki Kota Bogor. Banyaknya taman-taman kota serta dibangunnya pedestrian harus dimanfaatkan guru olahraga sebagai tempat mengajar para siswa, tidak terbatas di lingkup sekolah saja. “Buat olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak, kalau ada yang males olahraga guru harus membuat inovasi,” imbuhnya.

Sejauh ini dalam kaitan olahraga, lanjut Fahrudin, Kota Bogor sudah sangat bagus. Baik dari sisi kurikulum pendidikan olahraga hingga di event olahraga yang juga telah banyak menorehkan prestasi. “Harapan kami para guru olahraga ini mampu mengembangkan bakat olarhaga peserta didik di bidangnya masing-masing dan olahraga menjadi lebih memasyarakat lagi,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Olahraga Kota Bogor Wawan mengatakan, guru olahraga harus menjadi contoh bagi siswa dengan sikap dan perilakunya. Pasalnya, tugas guru olahraga membentuk karakter anak lewat kegiatan olahraga untuk kemudian menjadikan olahraga sebagai budaya dan gaya hidup.

“Karakter itu penting karena secerdas apapun manusia ketika karakternya rusak maka tidak akan punya nilai dan itu bagian dari tugas guru olahraga menciptakan karakter anak-anak. Di Kurikulum 2013 sekarang ini pada kegiatan olahraga dimulai dengan doa, diakhiri pula dengan doa serta dalam proses pembelajaran anak-anak diberikan kebebasan mengekpresikan dirinya,” pungkasnya. (fla/hari) SZ