Beranda >

Berita > Disdik : Kasus Tawuran Ala Gladiator Selesai Secara Kekeluargaan


15 September 2017

Disdik : Kasus Tawuran Ala Gladiator Selesai Secara Kekeluargaan

Menanggapi kembali mencuatnya kasus tawuran ala gladiator yang melibatkan dua sekolah di Kota Bogor pada 2015 lalu dan mengakibatkan tewasnya seorang pelajar, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menegaskan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak.

“Memang belakangan ini kembali lagi menjadi viral di sosial media (sosmed). Ada jeritan seorang ibu yang kehilangan buah hatinya, kita semua bisa  memakluminya karena si ibu menginginkan adanya keadilan. Tetapi penyelesaian terdahulu yang disepakati kedua pihak ada hitam diatas putih atau secara tertulis bahwa hal ini diselesaikan secara kekeluargaan dan sanksi diberikan oleh kedua sekolah masing-masing,” kata Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin saat ditemui di Kantornya jalan Pajajaran, Jumat (15/09/2017).

Untuk sanksi bagi pelaku menurut informasi dilapangan telah dikeluarkan dari masing-masing sekolah. Ia menambahkan hal tersebut dapat dikonfirmasi langsung ke sekolah yang bersangkutan. Tetapi, sejak tahun 2015 SMA/SMK kewenangannya beralih ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun pihaknya menegaskan bahwa hal itu tidak mengurangi pembinaan bagi sekolah-sekolah di Kota Bogor.

Fahrudin menyebutkan perkembangan media informasi dan teknologi informasi yang saat ini sangat mudah diakses melalui smartphone dan memiliki pengaruh yang sangat besar. Kedepan sebagai langkah pencegahan keluarga memiliki peran yang sangat besar dan perhatian harus lebih ditingkatkan.

“Pihak sekolah memiliki keterbatasan waktu dan gerak serta penindakan. Dengan pendidikan dan peran keluarga, anak-anak bisa dipersiapkan dengan lebih baik lagi, itu jangka panjangnya. kemudian jangka pendeknya kita siapkan Satuan Tugas (Satgas) untuk mengingatkan para siswa dan sekolahnya tidak hanya saat disekolah tetapi memastikan para siswa pulang tepat waktu, memastikan para siswa itu berteman dengan orang yang baik, memastikan tidak geng-geng yang akan saling membully disekolah, intinya itu. Semoga kasus serupa tidak muncul lagi,” paparnya.

Ia mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama saat jam-jam pulang sekolah. Kapan ketika mereka mulai berangkat hingga kembali ke rumah.

“Orang tua harus lebih dekat dengan anaknya, harus tahu siapa temannya, baik anak maupun orangtua harus disiplin, kalau kita sayang sama anak kita harus perhatikan kondisi dan pergaulan si anak, teman si anak, waktu bermain si anak, kemana dan dimana si anak bergaul,” ujar Fahrudin.(humas:rabas) SZ