Beranda >

Berita > Anak Punk Hingga "Manusia Milenium" Terciduk Wali Kota


08 Oktober 2017

Anak Punk Hingga "Manusia Milenium" Terciduk Wali Kota

Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Hal ini dilakukan lantaran kondisinya sudah meresahkan dan banyak aduan dari warga. Hasilnya, 9 orang yang terdiri dari anak punk, pengamen, dan "Manusia Milenium" berhasil terciduk di beberapa titik di jalan protokol Kota Bogor. Minggu (08/10/2017) sore.

Sebelumnya, Bima didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor Azrin Syamsudin dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Bogor Herry Karnadi melakukan apel bersama di Balakota Bogor. Kemudian dengan menggunakan truk Satpol PP tim gabungan menyasar ke jalan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, tepatnya dekat pintu rel kereta api. Saling kejar-kejaran pun sempat terjadi antara Satpol PP dan anak punk, akhirnya 2 anak punk yang terjaring dibawa menggunakan truk satpol PP. Tak sampai disitu, Wali Kota dan tim gabungan bergerak ke jalan Heulang, tepatnya di Taman Heulang, namun anak punk maupun pengemis tidak ditemukan.

Selanjutnya, meski turun hujan Bima dan tim gabungan kembali bergerak. Kali ini mereka menuju ke jalan Cidangiang dan sekitaran Terminal Barangsiang. Sesampainya dilokasi, Bima menyisir jalan Cidangiang, kemudian ia memerintahkan Satpol PP untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalur pedestrian. Banyaknya aduan warga kepada Wali Kota karena di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Cidangiang rawan tindakan kriminal (copet) Bima pun sempat menyisirnya dengan berjalan kaki.

"Sore ini kita lakukan patroli untuk mengawasi dan memonitor serta menertibkan anak-anak punk dan pengamen yang akhir-akhir ini cukup meresahkan," kata Bima.

Menurutnya, sudah cukup lama aduan dari warga tersebut masuk secara pribadi maupun secara resmi di saluran pengaduan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

"Ada warga yang selalu mengeluh karena diganggu oleh anak-anak punk di angkot, diganggu di tempat-tempat tertentu, bahkan dipalak, tapi ada juga yang tidak diganggu tapi menakutkan karena minuman keras dan lain-lain," terang Bima.

Beberapa waktu yang lalu juga menjadi perhatian warga ketika ada laporan siswa Sekolah Dasar (SD) yang diperlakukan tidak layak oleh anak punk dan banyak laporan juga anak-anak punk ini membuat gangguan ketertiban.

"Sasaran kita adalah mengidentifikasi dimana saja titik-titiknya, kemudian mengidentifikasi dari mana asal mereka dan bukan hanya sekedar mengamankan, menciduk atau menertibkan tetapi juga membina. Jadi mereka ini jangan diperlakukan melalui cara kekerasan, karena ada batas antara nakal dan kriminal, kalau nakal kita dibina, kalau kriminal kita dipidana," jelasnya.

Selain 2 anak punk yang terciduk, 2 pengamen dan 5 "Manusia Milenium" juga terjaring tim gabungan. Mereka akhirnya dibawa ke Balaikota Bogor untuk dilakukan pendataan dan kemudian dibawa ke Dinsos Kota Bogor untuk dilakukan pembinaan. (Humas)