Beranda >

Berita > Pemkot Bogor Tangani Anjal Dengan Tiga Metode


16 Oktober 2017

Pemkot Bogor Tangani Anjal Dengan Tiga Metode

Penertiban Anak Jalanan (Anjal) yang selalu dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor tidak membuat anak-anak tersebut jera. Sebaliknya seusai penertiban anak-anak tersebut kembali ke jalanan, ada yang menjadi pengamen atau pengemis dan lainnya. Hal tersebut kemudian menjadi permasalahan sosial yang seolah tak kunjung selesai.

Menyikapi permasalahan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan rapat koordinasi dengan beberapa dinas terkait untuk penanganan anak jalanan di Paseban Punta, Balaikota Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bogor, Senin (16/10/2017).

Bima mengatakan, pembinaan anak jalanan tidak bisa hanya dilakukan Dinsos dan Satpol PP dengan hanya melakukan penertiban. Tetapi dibutuhkan keterlibatan dan sinergi semua dinas dalam membina anak jalanan. Tak hanya dinas, jika memungkinkan pembinaan anjal turut bekerja sama dengan komunitas, yayasan, panti asuhan dan pesantren. "Ini merupakan persoalan sistemik dari banyak faktor. Pembinaan akan gagal kalau tidak menyentuh mindset mereka," ujarnya.

Ia menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memfokuskan pada tiga aspek utama. Yakni Metode Pendataan dengan memfokuskan kepada anjal yang memang berada di jalanan, metode pembinaan dilakukan dengan memadukan antara ketegasan dan kasih sayang dan  metode kerja sama. "Kalau tiga sistem ini dikuatkan kesananya bisa berjalan dan dalam satu tahun kedepan progresnya dapat terlihat terutama di pembinaannya," jelasnya.

Menurutnya, pembinaan anjal tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama. Melainkan dilihat dari kesiapan anjal tersebut. Bagi yang sudah siap bisa dimasukkan ke program skill UMKM dan skill kesenian. Anjal yang tidak mempunyai skill disiapkan untuk dijadikan tenaga kebersihan atau jika tidak memungkinkan secara anggaran coba dengan orangtua asuh dan bagi yang masih bisa sekolah dimasukkan ke sekolah atau kejar paket.  "Kalau yang butuh di rehabilitasi ya kita rehab," imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin mengatakan, jika mereka mau diarahkan sekolah, Disdik masih bisa memfasilitasi hingga SMA, apalagi SD dan SMP gratis. Pembinaan juga harus disertai dengan pendampingan agar bisa terpantau sehingga tidak dimanfaatkan oknum tertentu yang membuat mereka kembali ke jalan. "Tidak hanya sekolahnya tapi juga kebutuhan makan sehari-hari mereka perlu diperhatikan," pungkasnya. (fla/hari-SZ)