Beranda >

Berita > Bima Optimis Capaian Smart City di Kota Bogor


20 Oktober 2017

Bima Optimis Capaian Smart City di Kota Bogor

Menjadikan Kota Bogor sebagai Smart City (Kota Cerdas) menjadi satu dari tiga misi yang ingin dicapai Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Berbagai program Smart City pun di bangun secara menyeluruh di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) demi mewujudkan Bogor Kota Pintar di masa depan. Meski begitu, ada beberapa kendala yang harus dihadapi.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kendala dalam menerapkan Smart City, yakni mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya, masih sulit mencari seseorang di Pemkot Bogor yang paham di bidang IT. Kendala berikutnya dari keterbatasan anggaran yang mana masih banyak prioritas lainnya, seperti infrastruktur dan transportasi. Selain juga ada kendala dari political will (kemauan).

"Tapi saya optimis Smart City akan berjalan, sebab sudah ada capaian-capaian yang terlihat," ujarnya saat menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar Smart City dan Tata Kelola di Hotel Savero Garden, Kota Bogor, Jumat (20/10/2017).

Ia menuturkan, saat ini sistem perizinan online dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor yang menjadi benchmark Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sistem Smart City juga sudah dijalankan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor yang memiliki Blue Room sebagai tempat akses segala informasi tentang penduduk. Tak hanya itu, website Pemerintah Kota Bogor pun baru saja mendapatkan penghargaan sebagai website terbaik se-Indonesia. "Bukan hanya sekedar dari tampilan website, tetapi karena website ini update informasinya per-jam dengan informasi yang lengkap," imbuhnya. 

Menurut Bima, penerapan Smart City itu bukan hanya sekedar memasang CCTV semata. Melainkan transparansi kepada warga. Hal itu mendorong Pemerintah membangun Simral (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan). Sebuah aplikasi perencanaan penganggaran yang bisa diakses masyarakat sehingga warga dapat mengetahui realisasi pembangunan. Sebab di Kota Bogor ada sekitar empat ribu kegiatan. Mulai dari pembangunan jembatan, jalan, RTLH dan lainnya.  "Yang masih menjadi pekerjaan rumah kami yakni membangun tim work yang kuat agar ketika ada pergantian pimpinan konsep untuk membangun Smart City tidak akan berubah," jelasnya.

Sementara itu, Anggota GIZ M. Iman Santoso mengatakan, kegiatan seminar ini baru pertama digelar oleh Alumni GIZ yang sudah belajar di Jerman. Tujuan seminar ini ingin ekpose konsep ide dari alumni GIZ dan Profesor Jerman kepada peserta yang berasal dari akademisi dan pengambil kebijakan untuk bersinergi dalam mengembangkan Smart City.  "Ujung dari kegiatan ini kami ingin kesejahteraan masyarakat benar-benar terjamin," harapnya. (fla/indra-SZ)