Beranda >

Berita > Ketua YKI Kota Bogor : Ada 728 Orang Penderita Kanker


21 Oktober 2017

Ketua YKI Kota Bogor : Ada 728 Orang Penderita Kanker

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor Yane Bima Arya saat Peringatan Bulan Peduli Kanker Tingkat Kota Bogor di Taman Sempur Kota Bogor, Sabtu (21/10/2017) pagi berharap agar para penderita kanker merasa tidak sendiri dalam menghadapi penyakit yang memang dikenal mematikan. Bahkan tercatat, dari 728 orang penderita kanker di Kota Bogor ada 78 orang penderita kanker payudara.

“Kita ingin agar para penderita kanker di Kota Bogor khususnya, merasa mereka tidak sendiri dalam menghadapinya penyakitnya, karena penyakit kanker itu ada obatnya dan bisa sembuh jika mereka semangat,” kata Yane dengan nada optimis.

Yane menambahkan melalui peringatan Bulan Peduli Kanker ia ingin mengajak masyarakat agar peduli, artinya peduli secara fisik dan non fisik. “Alhamdulilah saya bersyukur melalui kegiatan ini banyak warga Kota Bogor yang tergerak hatinya untuk mendukung dan mendonasikan rejekinya membantu para penderita kanker di Kota Bogor,” ujarnya.

Selain ditujukan untuk mengingatkan dan mengedukasi akan bahaya kanker, YKI Kota Bogor telah mengadakan berbagai kegiatan sebagai upaya diantaranya perawatan Paliatif yakni berupa kepedulian non medis, dalam tahap ini tidak menggunakan obat tetapi bagaimana keluarga pendukung, para perawat luka memberikan dorongan moril kepada para penderita kanker, 

Ditempat yang sama, Dirut RSUD Kota Bogor Dewi Basmala mengungkapkan pihaknya telah memberikan dukungan dalam penanganan penyakit kanker, RSUD Kota Bogor saat ini memiliki dua dokter onkologi yang khusus menangani kanker. ”Saat ini kita fokus pada penanganan kanker payudara dan kanker serviks karena tren penderita kanker di Kota Bogor sendiri meningkat, bahkan bervariasi sekali, saat ini yang terbanyak kanker payudara dan kanker paru-paru,” sebutnya.

Untuk pencegahannya, sambung Dewi setiap warga disarankan untuk menjaga pola dan gaya hidup sehat. Mulai dari makanan, asupan makanan yang bergizi dan tingkat stres dikurangi. Ia menekankan pentingnya tindakan preventif dan mengajak semua orang untuk bergaya hidup sehat menghindari penyakit kanker. “Adapun kalau rumah sakit itu sifatnya lebih kuratif (pengobatan),” terangnya.

Ketua YKI Jawa Barat Diah Poerwanti menegaskan jangan kalah dengan kanker payudara. Menurutnya kunci dalam penanganan penyakit kanker adalah melalui deteksi dini. “Yaitu dengan cara SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) ketika menemukan satu benjolan di payudara. Selanjutnya adalah SADANIS (Periksakan Payudara secara Klinis) oleh tenaga medis. Semua wanita jangan takut dengan deteksi dini kanker, ketemu “dini’ itu jauh lebih baik,” katanya sambil mengajak untuk menerapkan pola hidup sehat dan berolahraga. (humas:rabas/doni/indra/hari-SZ)