Beranda >

Berita > Tiga Quick Win Smart City Bogor Siap Di Ekspos ke Kemkominfo


31 Oktober 2017

Tiga Quick Win Smart City Bogor Siap Di Ekspos ke Kemkominfo

Penyusunan masterplan Smart City Kota Bogor telah mencapai pembahasan akhir pada Selasa (31/10/2017) di ruang Paseban Surawisesa. Balaikota Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bogor. Nantinya pada Rabu (15/11/2017) mendatang masterplan Smart City dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tersebut akan diekspos kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama dengan 24 kota/kabupaten lainnya yang terpilih sebagai data center pengembangan aplikasi.

“Jadi dari 100 kota/kabupaten di Indonesia yang terpilih ada 25 kota/kabupaten termasuk Kota Bogor yang memang sudah siap baik SDM dan infrastruktur jaringannya,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskomifostandi) Kota Bogor Firdaus.

Firdaus mengatakan, masterplan ini merupakan bagian dari rencana pengembangan kota cerdas Bogor kedepan. Pasalnya, untuk menjadikan Bogor kota cerdas tentunya harus memiliki TOR atau arah kebijakan kedepan agar semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan arah yang benar.

“Dari Bimtek yang pertama hingga ketiga tim sudah menyusun dan menyamakan misi, strategi smart city, inovasi smart city, memutuskan quick win untuk Kota Bogor yakni SIM Puskesmas (Simpus), E-sir (Sistem Informasi Rujukan Online), Aplikasi Pendaftaran (online) puskesmas dan sudah menghasilkan buku satu dan dua yang menjadi pedoman masterplan kedepan,” katanya.

Ia menuturkan, di bimtek terakhir ini tim me-review master plan untuk memperkuat yang sudah ada. Sekaligus mengevaluasi pencapaian smart city Kota Bogor dari awal hingga akhir. Sehingga di tahun depan sudah sesuai dengan enam dimensi Smart City, yakni Smart Economy, Smart Mobility, Smart People, Smart Governance (pemberdayaan dan partisipasi), Smart Environment (lingkungan), Smart Living (kualitas hidup).

“Kedepan kami juga akan mengembangkan aplikasi aspirasi pengaduaan yang lebih canggih, membuat aplikasi smart analitik CCTV, mengembangkan integrasi layanan pada masyarakat sehingga akses masyarakat melakukan transaksi atau konektivitas dengan pemerintah kota lebih mudah,” jelasnya.

Firdaus melanjutkan, sedikitnya saat ini sudah ada 12 aplikasi yang terintegrasi dengan masyarakat demi memudahkan interaksi dengan pemerintah melalui by sistem. Kedepan semua pelayanan di Kota Bogor harus sudah by sistem untuk memangkas birokrasi, efektifitas waktu, efesiensi dalam penggunaan biaya serta transparan.

“Tentunya untuk mewujudkan hal itu harus ada komitmen dari semua tim pelaksana sebab smart city melibatkan semua OPD. Diharapkan tim bekerja dengan loyal dan ada juga dewan smart city yang tentunya dapat memberikan masukan positif,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, perkembangan teknologi menjadi sebuah solusi dalam menangani masalah. Maka, salah satu ciri kota pintar harus mampu menangani masalah dan tidak ada lagi keluhan dari masyarakat terkait lamanya pelayanan. Sehingga tidak hanya sekadar menghasilkan buku tetapi pemahaman teknisnya. “Kita harus mendukung agar wujud jadi kota yang cerdas. Mudah-mduahan besok lusa cerita smart city ukurannya menjadi solusi permasalahan,” pungkasnya (fla/ismet-SZ)