Beranda >

Berita > Kerjasama Jabar dan Souss Massa Maroko Semakin Kongkret


16 November 2017

Kerjasama Jabar dan Souss Massa Maroko Semakin Kongkret

SOUSS MASSA – Provinsi Jawa Barat kini resmi memiliki hubungan Sister City dengan Souss Massa Region, Maroko. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Presiden  Souss  Massa  Region Mr.  Brahim  Hafidi menandatangani Memorandum Saling Pengertian (Memorandum of Understanding/MoU) bertempat di Kantor Wali Region Souss Massa, Rabu (15/11/17) sore waktu setempat.  

Dalam sambutannya, Aher mengatakan Fokus bidang kerja sama diusulkan pada MoU adalah Bidang pengembangan kapasitas sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan dan perikanan, melalui  kegiatan  sharing of knowledge yang mencakup kegiatan penangkapan, budidaya, produksi, pengolahan dan pemasaran.

Kedua, peningkatan perdagangan dan investasi, melalui business matching dalam rangka penciptaan koneksi dagang antar kedua daerah dan pengembangan pasar terhadap produk dan komoditi potensial lainnya ke Maroko. Pada bidang investasi, melalui pembukaan pabrik/jenis usaha lainnya yang bahan bakunya diperoleh di wilayah souss massa. 

Ketiga, ungkap Aher, adalah bidang pariwisata melalui promosi wisata dua arah dengan melibatkan kerja sama antar agen perjalanan wisata kedua daerah. Berikutnya, bidang pengembangan usaha kecil, sharing of knowledge mengenai  strategi  pemenuhan  standar ekspor internasional bagi produk-produk UKM. 

“Lalu pada bidang  kebudayaan, melalui penyelenggaraan kolaborasi event budaya (kesenian, olah raga dan pemuda, serta bahasa) antar kedua daerah,” tambah Aher.  

“Sebagai tahap awal kerja sama ini, akan segera diselenggarakan rapat kerja bersama dalam rangka merumuskan rencana kerja yang berisi program dan kegiatan sesuai ruang lingkup kerja sama untuk periode 2017 - 2022 sekaligus menyusun kesepakatan Pengaturan pelaksanaan (implementing arrangement) yang akan mengatur kegiatan secara rinci persektor,” jelasnya.  

Aher berharap kerja sama provinsi bersaudara antara Jawa Barat dan Souss Massa dapat memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat luas di dua daerah.  

Aher juga mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI Rabat untuk  Kerajaan Maroko  dan Mauritania,  E.D Syarief Syamsuri yang menurutnya telah berhasil menjalankan mekanisme konsultasi dan koordinasi, “yang antara lain memadukan seluruh potensi kerja sama daerah, demi terciptanya sinergi  dalam  penyelenggaraan  hubungan  luar  negeri, yakni dengan menjembatani hubungan antara Jawa Barat dengan  Souss   Massa,   memberi   perlindungan   kepada daerah serta mengarahkan kerja sama ini agar lebih efektif.” 

Sebelumnya, pada 18 April 2017, telah diselenggarakan penandatanganan Letter of Intent pembentukan hubungan kerjasama provinsi bersaudara antara Souss Massa Region dan Provinsi Jawa Barat di Kota Agadir. Bidang kerja sama yang potensial disepakati diantaranya pada bidang pengembangan usaha kecil dan menengah, perikanan, pariwisata, perdagangan dan investasi, seni dan budaya, pendidikan dan bidang lainnya yang disepakati.

Sebagai tahap awal tindak lanjut kerja sama ini, ditingkatkanlah level kerja sama kepada tahapan yang lebih mengikat dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Disebutkan Aher, potensi kerja sama bersaudara antar Jawa Barat dan Souss Massa telah berbekal restu dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Pusat. 

Kerja Sama Maroko - Indonesia 

Nilai total perdagangan antara Indonesia dan Maroko pada tahun 2015 tercatat sebesar 2,2 miliar USD (Rp. 28.6 Triliun). Ekspor Indonesia ke Maroko didominasi oleh produk kopi, teh, kayu, karet, dan alat listrik, serta tekstil. Adapun impor Indonesia dari Maroko didominasi produk fosfat dan turunannya (untuk bahan pupuk), produk pertanian dan peralatan medis, serta produk buah citrus (jus jeruk).  

Selain itu, letak geografis Maroko berpotensi menjadi pintu gerbang bagi perluasan hubungan perdagangan Indonesia di kawasan barat dan utara Afrika. Dengan kesamaan latar belakang sejarah serta budaya sebagai sesama negara Muslim, Maroko memiliki nilai tambah sebagai mitra ekonomi dan perdagangan bagi Indonesia. Maroko telah memiliki perjanjian berdagangan bebas dengan negara-negara Uni Eropa, Turki, Jordania, Tunisia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia khususnya Jawa Barat untuk membangun jejaring kerja sama dengan pengusaha logistik di Maroko.(dikutip Humas Kota Bogor)