Beranda >

Berita > STIE Kesatuan Luluskan 680 Wisudawan Siap Kerja


18 November 2017

STIE Kesatuan Luluskan 680 Wisudawan Siap Kerja

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan melepas 680 wisudawan (400 program S1 dan 218 program Diploma), Sabtu (18/11/2017) di Gedung Puri Begawan, Jalan Pajajaran, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jumlah wisudawan tahun ini terhitung meningkat sebar 16,60 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 530 orang wisudawan.

Dalam sidang senat terbuka Ketua STIE Kesatuan Nusa Muktadji menyampaikan pesannya bahwa wisudawan/wisudawati STIE Kesatuan telah  dibekali pengetahuan dan keterampilan baik yang bersifat hard skill maupun soft skill. Keterampilan tersebut telah diujikan oleh lembaga sertifikasi profesi yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi.  "Sehingga mereka sudah siap terjun untuk mengabdi kepada masyarakat di berbagai bidang profesi," ujarnya.

Nusa mengatakan, kemajuan teknologi membuat beberapa pekerjaan terancam hilang, tergantikan dengan jenis-jenis pekerjaan baru. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan untuk menghadapi datangnya era masa depan tersebut. Meski begitu, masih ada pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pemikiran, pertimbangan, pengetahuan dan seni dari manusia. Hal ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam menyiapkan lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja masa depan.

"Upaya menghadapi era teknologi sudah dipersiapkan STIE Kesatuan dengan memberikan beasiswa kepada dosen tetap dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi S3 dan S2, menyelenggarakan lokakarya kurikulum dalam rangka evaluasi dan pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi, serta meningkatkan pendidikan karakter," jelasnya.

Menurutnya, STIE Kesatuan memandang penting pendidikan karakter. Sebab sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yakni membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart) dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau sangat sulit.

wisuda1

"Sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun. Kenyataan tentang akutnya problem moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya penyelengaraan pendidikan karakter," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati yang telah menempuh pendidikan. Ia mendoakan agar seluruh ilmu yang di dapat bisa dibumikan dan didistribusikan tidak hanya untuk Kota Bogor tetapi juga Indonesia.

"Terima kasih kepada pendidik, pengajar dan civitas akademika yang telah mendidik generasi masa depan dan tentunya kepada para orangtua mahasiswa/i yang hari ini dengan rasa bangga menyaksikan Putra-Putri di wisuda menatap dunia nyata. Hal ini tidak terlepas dari doa orangtua. Karena percayalah tidak ada kesuksesan tanpa ada doa dari orangtua," imbuhnya.

Ia bercerita, sepanjang pengalaman pribadinya kesuksesan dan puncak karir seseorang tidak hanya ditentukan dengan apa yang diketahui tetapi lebih ditentukan siapa orang yang dikenal. Jaringan persaudaraan, pertemanan, pergaulan menentukan porsi terbesar kesuksesan. Persaudaraanlah yang mengantar seseorang kepada kesuksesan. Jangan pernah lupa siapa yang bersama kalian saat di kampus. Meski kompetensi itu penting, itu bukan segala-segalanya. "Orang-orang sukses itu merupakan orang-orang yang berkarakter, mempunyai pasion, gigih, dan memiliki semangat juang yang luar biasa,” katanya.

Ia menyebut, hidup itu bukan ditentukan kompetensi tapi karakter. Komposisinya 70-80 persen karakter, sisanya kompetensi. Banyak yang secara intelegensi biasa saja tapi curriculum vitae organisasinya panjang yang membentuk karakternya menjadi kokoh, tidak takut kalah dan tidak pernah bosan mencoba. “Jemputlah masa depan, siapkan masa depan dari sekarang karena masa depan hanya didapat dari orang-orang yang menyiapkannya," pungkasnya. (fla/hari-SZ)