Beranda >

Berita > DKP Kota Bogor Gelar Workshop Pengelolaan sampah


26 November 2014

DKP Kota Bogor Gelar Workshop Pengelolaan sampah

Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor menggelar Workshop peran serta pelaku usaha dalam pengelolaan sampah di Kota Bogor di lapangan Astrid Kebun Raya Bogor (KRB) Rabu (26/11/2014).

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor Drs. Irwan Riyanto menyampaikan, peserta workshop yang diundang 75 perusahaan yang terdiri dari 15 kawasan pemukiman, 2 apartemen, 15 dari kawasan komersial pusat perdagangan, 8 dari pasar, 21 dari Hotel, 10 dari perusahaan industri, 2 dari fasilitas umum dan 2 dari fasilitas lainnya. Irwan berharap menghadirkan 2 orang peserta yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dimasing-masing perusahaannya.

Workshop ini merupakan program kegiatan pembinaan masyarakat dari bidang pembinaan pengelolaan sampah pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor tahun anggaran 2014, yaitu terlaksananya kewajiban-kewajiban para pelaku usaha dalam mengurangi timbulan sampah dan menangani sampah yang berkawasan lingkungan dimmasing-masing kawasan perusahaannya, terselenggaranya pengurangan sampah dan penanganan sampah dikawasan pemukiman, kawasan komersial, dan kawasan industri serta fasilitas umum lainnya. Selain itu juga terwujudnya budaya gotong royong dalam pengelolaan sampah guna melakukan gerakan bersih sampah disetiap kawasan jelas Irwan.

sampah12

Berbicara tentang sampah, pengelolaan sampah ini bukan hanya pemerintah yang bisa lakukan itu, tampa bantuan peran serta masyarakat, Swasta di Kota Bogor saya yakin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berat, maka DKP Kota Bogor menyelenggarakan Workshop ini kita ingin ada peran serta yang besar dari pelaku usaha supaya bisa berkiprah kita di Kota Bogor harap Irwan.

Wakil Walikota Bogor Ir. Usmar Hariman mengatakan, kegitan Workshop pengelolaan sampah dengan melibatkan dunia usaha yang diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor adalah bentuk upaya untuk melibatkan sebesar-besarnya peran masyarakat khususnya dunia usaha yang ada di Kota Bogor, baik itu pengusaha perumahan atau pemukiman, perhotelan jasa-jasa lainnya Mall dan lainn sebagainya untuk bisa mengelola sampah berbasis lingkungan masing-masing.

Kegiatan Workshop ini, lanjut Usmar sangat bermanfaat mungkin bagi kalangan-kalangan dunia usaha agak awam untuk mengetahui gimana sih cara mengelola sampah, Usmar menyampaikan, bahwa sampah itu tercipta, karena dunia usaha berbuat sesuatu, contoh perumahan, kalau tidak ada perumahan disitu juga kan ada penduduk tidak akan ada yang bermukim, karena ada perumahan, maka ada yang bermukim, karena yang bermukim itu hidup maka dia akan menghasilkan sampah.

Oleh karena itu, kewajiban-kewajiban inilah, karena dampak-dampak dari pembangunan-pembangunan inilah, maka sangat tepat workshop ini diadakan untuk kalangan-kalangan pengusaha, dunai usaha yang bergerak dibidang perumahan, perhotelan dan juga jasa-jasa Mall dan jasa-jasa lainnya, karena mereka secara langsung akan memproduksi sampah, karena diperoduksi oleh kalangan atau lingkungan perumahan pemukiman hotel dan sebagainya mereka mempunyai tanggung jawab untuk mengolah sampah itu jangan sampai menjadi tertimbun dititik-titik dimana TPS-TPS yang ada di Kota Bogor.

Usmar juga mengatakan, kalau mereka sudah bisa terlibat mengelola sampah sampai dengan tidak ada sampah sama sekali, baik itu dengan metrologi memisah memilih antara organik dan non organik akan diproses sedemikian rupa melibatkan masyarakat lain seperti dihasilkan menjadi prodak-prodak kerajinan dan lain sebagainya itu akan sangat bermanfaat.

sampah14

Menurut, Usmar yang paling penting adalah sampah-sampah itu tidak menjadi beban tempat Pembuangan akhir sampah, karena Pemerintah Kota Bogor dari sekitar 2.700 meter kubik sampah yang dihasilkan setiap hari hanya baru mampu mengangkut dan membuang sampah ke TPA Galuga di Kabupaten Bogor itu sebesar 70 persen.

Pemerintah Kota Bogor hanya baru bisa dan mampu memungut dan membuang belum mampu mengola apalagi yang sisa 30 persen yang bisa diangkut, sekita 600 sampai 700 meter kubik setiap hari sampah itu ada di got-got, TPS yang telat diangkut ada disungai dan tempat-tempat kebun dan lah sebagainya.

Yang 30 persen inilah yang coba kita tawarkan kepada dunia usaha untuk mengurangi beban 30 persen ini, sehingga yang 30 persen itu betul-betul bisa dikelola oleh dunia usaha pada bidangnya masing-masing perumahan tertentu mempunyai pengelolaan sampah tersendiri perumahan lain, Hotel dan Mal juga demikian, sehingga sampah hari itu habis di kelola oleh titik masing-masing insitusi terkait harap Usmar. Kalau sudah demikian kita tinggal memikirkan bagaimana yang 70 persen yang ada di Galuga yang keangkut setiap harinya, itu jelas usmar.

Usmar juga berprinsif pengelolaan sampah itu, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah harus melibatkan masyarakat secara keseluruhan juga staekholder dunia usaha, jadi Pemerintah dunia usaha dan masyarakat terlibat didalamnya tutup Usmar.

Usai memberikan sambutannya Usmar didampingi kepala DKP Kota Bogor Irwan Riyanto meninjau produk daur ulang dari UKM industri kreatif di Kota Bogor dan lokasi tempat pengelolaan sampah Kebun Raya Bogor. (Ismet)