Beranda >

Berita > Kota Bogor Luncurkan Database MDGs dan Database Program Pembangunan


28 November 2014

Kota Bogor Luncurkan Database MDGs dan Database Program Pembangunan

Bekerjasama dengan Kementrian Pembangunan Nasional/Bappenas,Pemerintah Kota Bogor luncurkan Database MDGs dan Database Program Pembangunan Kota Bogor. Peluncuran Database MDGs dilakukan langsung oleh Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman di Ruang Rapat I Balaikota Jl. Ir. H. Juanda No. 10 Bogor, Jumat (28/11).

Acara peluncuran dihadiri plt Bappeda Kota Bogor Suharto, Koordinator  P3BM Kementrian Pembangunan Nasional/Bappenas DR. Ega dan puluhan perwakilan dari SKPD.

Dalam laporannya plt Bappeda Kota Bogor Suharto mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk mempersiapkan para perencana yang ada di masing-masing SKPD untuk dapat menyusun penganggaran dan sekaligus untuk melakukan monitoring terkait dengan kegiatan yang menyangkut masalah kemiskinan di Kota Bogor. Selain itu sekaligus untuk menyusun bahan database MDGs dan Database Program Pembangunan Daerah agar mempunyai data yang lebih berkualitas.

Program ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk kegiatan dalam rangka mendukung perencanaan, penganggaran pada Musrembang yang setiap tahunnya menjadi kegiatan yang rutin di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

mdgs12

Pada kesempatan tersebut Koordinator P3BM Bappenas DR. Ega menjelaskan secara detail mengenai program database MDGs dan database Program Pembangunan Kota Bogor. “Perencanaan pembangunan akan maksimal apabila didukung dengan data yang berkualitas. Data adalah ruh nya

perencanaan,” kata Ega.

Menurut Ega hampir di seluruh kota kabupaten di Indonesia termasuk propinsi, data untuk pembangunan itu masih bermasalah sehingga perencanaan pembangunan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu Bappenas membuat program yang tujuannya untuk memperbaiki data di tingkat kota/kabupaten dan propinsi di Indonesia.

Sementara itu Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman ketika dimintai keterangannya usai acara peluncuran Database MDGs mengatakan data itu bisa bersifat politis bisa juga realistis, artinya bisa saja data itu menjadi komoditas politik seperti kemiskinannya disembunyikan.

Dengan adanya bimbingan dari Bappenas dimana bagian perencana di SKPD  di didik selama tiga hari diharapkan para perencana bisa mengindentifikasi masalah dan merumuskan masalah tersebut menjadi satu kesatuan.

“Kejujuran dalam mengcolekting data bagi kami berdua ini sangat penting, karena fakta lapangan lah yang akan kita benahi,” kata Usmar.

Ditambahkan Usmar, jika data itu tidak valid tidak sesuai dengan yang di lapangan maka otomatis perencanaannya itu sendiri akan salah sasaran. Untuk mencegah hal tersebut maka kembali pentingnya

inventarisasi dan identifikasi data itu betul-betul sesuai dengan apa yang ada di lapangan. (Tria)

Bekerjasama dengan Kementrian Pembangunan Nasional/Bappenas,Pemerintah Kota Bogor luncurkan Database MDGs dan Database Program Pembangunan Kota Bogor. Peluncuran Database MDGs dilakukan langsung oleh Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman di Ruang Rapat I Balaikota Jl. Ir. H. Juanda No. 10 Bogor, Jumat (28/11).

Acara peluncuran dihadiri plt Bappeda Kota Bogor Suharto, Koordinator  P3BM Kementrian Pembangunan Nasional/Bappenas DR. Ega dan puluhan perwakilan dari SKPD.

Dalam laporannya plt Bappeda Kota Bogor Suharto mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk mempersiapkan para perencana yang ada di masing-masing SKPD untuk dapat menyusun penganggaran dan sekaligus untuk melakukan monitoring terkait dengan kegiatan yang

menyangkut masalah kemiskinan di Kota Bogor. Selain itu sekaligus untuk menyusun bahan database MDGs dan Database Program Pembangunan Daerah agar mempunyai data yang lebih berkualitas.

Program ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk kegiatan dalam rangka mendukung perencanaan, penganggaran pada Musrembang yang setiap tahunnya menjadi kegiatan yang rutin di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Pada kesempatan tersebut Koordinator P3BM Bappenas DR. Ega menjelaskan secara detail mengenai program database MDGs dan database Program Pembangunan Kota Bogor. “Perencanaan pembangunan akan maksimal apabila didukung dengan data yang berkualitas. Data adalah ruh nya perencanaan,” kata Ega.

Menurut Ega hampir di seluruh kota kabupaten di Indonesia termasuk propinsi, data untuk pembangunan itu masih bermasalah sehingga perencanaan pembangunan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu Bappenas membuat program yang tujuannya untuk memperbaiki data di tingkat kota/kabupaten dan propinsi di Indonesia.

Sementara itu Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman ketika dimintai keterangannya usai acara peluncuran Database MDGs mengatakan data itu bisa bersifat politis bisa juga realistis, artinya bisa saja data itu menjadi komoditas politik seperti kemiskinannya disembunyikan.

Dengan adanya bimbingan dari Bappenas dimana bagian perencana di SKPD  di didik selama tiga hari diharapkan para perencana bisa mengindentifikasi masalah dan merumuskan masalah tersebut menjadi satu kesatuan.

“Kejujuran dalam mengcolekting data bagi kami berdua ini sangat penting, karena fakta lapangan lah yang akan kita benahi,” kata Usmar.

Ditambahkan Usmar, jika data itu tidak valid tidak sesuai dengan yang di lapangan maka otomatis perencanaannya itu sendiri akan salah sasaran. Untuk mencegah hal tersebut maka kembali pentingnya

inventarisasi dan identifikasi data itu betul-betul sesuai dengan apa yang ada di lapangan. (Tria)