Beranda >

Berita > Pemkot Genjot Peningkatan PAD OPD dan BUMD 2018


12 Desember 2017

Pemkot Genjot Peningkatan PAD OPD dan BUMD 2018

Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor Semester II digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor di Hotel Salak Tower, Selasa (12/12/2017). Pada pembahasan evaluasi tersebut mengundang 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Incomer dan empat BUMD untuk melihat target capaian pendapatan di akhir tahun ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, ada dua hal yang di evaluasi yakni mengevaluasi yang sedang berjalan dan kedua mengevaluasi target di 2018. Ia menginginkan adanya kenaikan pendapatan dari OPD ataupun BUMD dengan cara berinovasi.

“Ada setelah digali untuk PDAM bisa meningkatkan dari Rp. 11,7 Miliar menjadi Rp. 22 Miliar. Begitu juga dari Perumda BPR Bank Kota Bogor bisa naik sekitar Rp. 1 Miliar, dari DPMPTSP dari targetnya bisa naik Rp. 13 Miliar dari sebelumnya Rp 12 Miliar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga, Ia menyinggung terkait besarnya angka defisit RAPBD 2018 sebelum di rasionalisasi sebesar Rp 707 Miliar. Besarnya anggaran tersebut diperkirakan karena kurangnya evaluasi diri terhadap belanja daerah.

“Kan ini ujungnya harus balance. Sekarang masih defisit Rp. 35 Miliar setelah di rasionalisasi lewat pengurangan anggaran perjalanan dinas atau study banding. Sedangkan anggaran untuk program prioritas dan kebutuhan dasar tetap dipertahankan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, besarnya defisit juga disebabkan adanya pengurangan dana perimbangan 2018 yang turun mencapai Rp  116 Miliar dibanding 2017.  Ia pun berharap dalam pembahasan akhir antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar, Ade berharap DPRD bisa membahas dengan baik bersama-sama agar mencapai angka balance atau nol.

“Supaya tidak terlambat. Karena APBD bukan untuk kepentingan kita, tapi untuk masyarakat. Jika terlambat akan pengaruh kepada pembangunan yang juga kan terhambat," pungkasnya. (fla/lani-SZ)