Beranda >

Berita > Pemkot Bogor Komitmen Gandeng Pelaku Bisnis Start UP dan UMKM


17 Desember 2017

Pemkot Bogor Komitmen Gandeng Pelaku Bisnis Start UP dan UMKM

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkomitmen menggandeng dan memajukan pelaku bisnis Start Up dan UMKM di Kota Bogor bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) dan Bank Kota Bogor. Kolaborasi ini merupakan langkah lanjutan sebagai strategi untuk menjangkau pelaku usaha.

Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan, pemerintah jika tidak merespon dengan cepat keinginan warga maka akan kalah, sementara dunia berkembang dengan cepat. Termasuk jika Pemkot Bogor tidak berkolaborasi dengan  pelaku bisnis Start Up dan UMKM maka akan tertinggal jauh. “Bulan April nanti saya 4 tahun menjadi Wali Kota, saya merasa diruang ini masih lambat, itu karena pemerintah yang tidak memerintah dan pelayanan publik yang tidak melayani. Dunia berkembang dengan cepat. Warga ingin dilayani lebih cepat tetapi masih banyak yang disusahkan, kalau kita ke hotel, mal itu cepat tetapi kalau ke birokrasi prosesnya sulit dan lambat,” kata Bima saat acara dialog interaktif dengan Komunitas Start Up dan UMKM di Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Minggu (17/12/2017).

Bima bercerita, ada pengalamannya yang membuat ia ingin berlari dan melakukan sesuatu, pertama ketika datang ke Silicon Valley Santa Clara, California. Ia mengaku kaget melihat berbagai Start Up dan terobosannya yang dari zero menjadi hero. “Disitu ada e bay yang awalnya biasa menjadi luar biasa berkembang,” tuturnya.

Kedua kata Bima saat dirinya menghadiri acara Badan Ekonomi Kreatif di Botani Square yang pesertanya ramai dan mayoritas warga Bogor. Ketiga ketika datang ke Tech In Asia di JCC, Jakarta. Banyak sekali yang dipamerkan mulai dari handphone dan berbagai Start Up. “Saya melihat perkembangan ini luar biasa, disitu saya merasa saya harus melakukan sesuatu, kalau tidak pemerintah akan ditinggalkan apalagi Bogor dideklarasikan menjadi kota Cerdas (Smart City) tapi memang perjalanannya akan sulit. Tapi jangan sampai Pemkot tertinggal dengan generasi milenial,” jelasnya.

Dia mengaku tengah berusaha mendekatkan dua dunia ini untuk memastikan Pemkot Bogor dapat melayani secara maksimal dengan terknologi yang berkembang. Jangan sampai APBD dikelola secara cuma-cuma dan tidak efektif, pemberdayaan Start Up dan UMKM harus benar-benar tepat sasaran. “Jadi ini yang ingin kita evaluasi karena setiap rupiah harus kembali ke masyarakat. Start UP dan UMKM menjadi peluang bisnis dan tenaga kerja di zaman ini. Kita ingin betul-betul bersinegi dengan UMKM dan Start Up sehingga hasilnya nyata. Saya undang Bank Kota Bogor untuk fokus supaya jelas dan pertumbuhannya terlihat,” terangnya.

Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Firdaus menerangkan, pihaknya mengundang 200 orang pelaku bisnis Start Up dan UMKM yang ada di Kota Bogor untuk berdialog aktif dan kedepan bisa menjadi bagian penting dalam membangun kota, khususnya kota Bogor melalui inovasi dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan kontribusinya.

“Ada dari anggota komunitas Start UP dan UMKM di Kota Bogor yang bergerak di beberapa bidang, diskusi ini menjadi wadah untuk memberikan masukan agar semuanya dapat berkolaborasi dengan baik,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi, para pelaku Start UP dan UMKM diberikan kesempatan untuk menyampaikan keinginan dan harapannya. Hadir dalam diskusi tersebut perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Direktur Utama Bank Kota Bogor Ibrahim  dan Dewan Pengawas Bank Kota Bogor Anjas Asmara. (SZ-Hari)