Beranda >

Berita > 2017, Pengaduan Masyarakat Menurun Drastis


18 Januari 2018

2017, Pengaduan Masyarakat Menurun Drastis

Sebanyak 580 pengaduan tercatat terkait pelayanan publik di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor yang diterima Layanan Call Center Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor sepanjang 2017. Angka tersebut menurun drastis dibandingkan 2016 yang mencapai 1.700 pengaduan pelayanan publik di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pengaduan pelayanan publik yang paling banyak diterima Call Center masih didominasi terkait kemacetan, parkir liar, persampahan, dan infrastruktur atau jalan rusak. Berdasarkan data rekap dari Januari 2017 sampai Desember 2017 Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mendapatkan jumlah pengaduan terbanyak, yakni 138 pengaduan. Pengaduan terbanyak kedua ditempati Satuan Posisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor berjumlah 103 aduan. Pengaduan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor tercatat 70 aduan, sementara pengaduan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tercatat 53 aduan.

“Dari seluruh OPD empat dinas tersebut yang paling banyak dan beberapa sudah direspon dinas terkait namun untuk Satpol PP semua pengaduan telah ditanggapi,” ujar Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Firdaus saat ditemui di kantornya, Kamis (18/01/2018).

Firdaus mengatakan, Call Center merupakan sebuah pelayanan komunikasi dari Pemerintah Kota Bogor untuk menampung semua aspirasi masyarakat terkait pelayanan publik. Warga dapat menyampaikan aspirasinya melalui lima kanal, sebut saja Call Center 1500411, SMS gateway, Twitter, website dan email.

"Semua pengaduan yang masuk ke Call Center langsung diteruskan Unit Operator ke dinas-dinas terkait melalui aplikasi yang sudah terintegrasi," katanya.

Ia menuturkan, saat ini pihaknya juga sedang membuat kanal pengaduan baru, yakni melalui aplikasi android yang bisa diunduh masyarakat secara gratis. Ini sebagai inovasi baru agar semua pengaduan dari warga bisa lebih cepat direspon dinas, sebab pengaduan langsung masuk ke gadget unit operator dinas atau kepala dinasnya.
“Lewat aplikasi pelapor bisa juga berkirim foto dan kami bisa mengetahui posisi si pelapor untuk meminimalisir orang-orang yang iseng,” kata Firdaus. (fla-SZ)