Beranda >

Berita > Tingkatkan Kepemimpinan, 75 ASN Kota Bogor Akan Ikuti Diklatpim


22 Januari 2018

Tingkatkan Kepemimpinan, 75 ASN Kota Bogor Akan Ikuti Diklatpim

Menduduki sebuah jabatan sebagai pimpinan baik itu di tingkat eselon IV, III dan II tentunya bukan hal yang mudah. Tak ayal, setiap tahunnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rutin mengirimkan ataupun menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) bagi pegawai yang sudah menduduki jabatan, tetapi belum mengikuti diklat untuk meningkatkan keahliannya.

“Ini juga menyangkut alokasi dari pusat dan anggaran yang terbatas. Jadi kami selektif dalam memilih siapa-siapa saja yang bisa dikirim untuk mengikuti Diklatpim,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat seusai rapat Tim Seleksi Peserta Diklat di ruang Paseban Surawisesa, Balaikota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor,  Senin (22/01/2018).

Ade mengatakan, seleksi peserta diklatpim dipilih berdasarkan usia, lama jabatan dan tentunya kinerja. Pada Diklatpim II dipilih 5 orang dari 8 orang yang belum mengikuti diklatpim II untuk dikirim. Kelimanya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas. Untuk Diklatpim III ada 10 orang yang akan dikirim dan mereka menduduki jabatan sebagai Kabag atau Kabid.

“Diklatpim IV bagi eselon IV, Pemkot Bogor sendiri yang menyelenggarakan (Swakelola) dengan kuota 60 orang. Mereka merupakan pimpinan yang menjabat sebagai Kasi di OPD,” katanya.

Ia menuturkan, jumlah pegawai yang belum Diklatpim IV sebenarnya masih banyak, tetapi Pemkot Bogor baru bisa menganggarkan 60 orang. Kedepan dirinya ingin kuota diklatpim IV bisa ditambah sehingga di tahun ketiga sudah tuntas semuanya. Baik diklatpim IV, III dan II ini akan berlangsung selama empat bulan secara On-Off.
“Jadi ada waktu dimana peserta On belajar di kampus dan akan dibebastugaskan dari kegiatan sehari-hari. Dan juga akan ada waktu Off yang berarti peserta dapat kembali ke kantor selama beberapa waktu baru kemudian kembali lagi ke kampus,” terangnya.

Menurutnya, Diklatpim ini akan memberikan manfaat bagi para peserta. Yakni peserta semakin memahami skill dalam hal kepemimpinan, mengambil keputusan, mengupdate pengetahuan tentang pemerintahan hingga perubahan dalam kepemimpinan menjadi lebih baik. Selain itu, Diklatpim ini juga menjadi persyaratan untuk peningkatan jabatan.

“Harapan saya pertama peserta yang sudah dipilih ini siap melakukan kegiatan pelatihan, mengikuti diklatpim dengan baik karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini dan jadikan pola rujukan bagi pekerjaan setelah diklat,” jelas Ade. (fla/ismet-SZ)