Beranda >

Berita > Musrenbang Pada Intinya Konsistensi dan Kolaborasi


23 Januari 2018

Musrenbang Pada Intinya Konsistensi dan Kolaborasi

Pada intinya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) itu tentang konsistensi dan kolaborasi antara apa yang dibutuhkan warga sesuai dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar semuanya sejalan dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta program prioritas.

“Di musrenbang inilah konsistensi itu diuji dan dijaga. Benang biru dari visi misi, RPJMD, program prioritas dan semua kegiatan yang dilakukan harus nyambung, on the track,” tegas Wali Kota Bogor Bima Arya saat membuka kegiatan Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah  di Aula Kecamatan Bogor Tengah, jalan Kantin, Kelurahan Pabaton, Kota Bogor, Selasa (23/01/2018).
   
Dalam musrenbang ini semua menyepakati semua yang dibutuhkan warga berdasarkan program prioritas, disinilah ada titik temu antara apa yang dibutuhkan warga sesuai dengan program Pemkot Bogor. “Disinilah konsistensi itu diuji, jadi ada titik temu antara top down dan bottom up,” ujar Bima.

Ia menekankan semua pihak untuk mengacu pada target RPJMD 2015-2019. Selama ini yang menjadi kendala dalam mencapai target adalah kecendrungan terjebak pada masalah, bahkan melanggengkan hanya pada program rutinitas. Seharusnya target tersebut disusun dilandasi semangat keluar dari jebakan rutinitas dan masalah dengan memaksimalkan potensi yang ada.

“Contohnya dalam mengentaskan kemiskinan dan persoalan pengangguran. Jadi tidak cukup hanya berpikir, mendata lalu memberikan bantuan tetapi harus progresif lagi. Semangat untuk keluar dari rutinitas masalah dengan menggali semua potensi yang ada,” terangnya.

Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang paling elit dan prospektif. Jika 11 kelurahan yang ada digarap maksimal maka akan mendatangkan banyak manfaat yang luar biasa. Terlebih Kecamatan Bogor Tengah merupakan etalase, karena menjadi kecamatan yang paling sering dilihat oleh presiden, para menteri dan para tamu negara. Bima membeberkan contoh potensi yang ada adalah pembangunan pusat kuliner Kota Bogor yang akan segera dibangun di Kecamatan Bogor Tengah.

“Belum lama ini saya didatangi Go Food yang mendata ada 2.000 UMKM Kota Bogor yang menghasilkan omset miliaran rupiah setiap bulan. Pihak Go Food minta disiapkan lahan seluas 1.000 - 1500 meter untuk dijadikan Go Food festival. Ini akan menjadi pilot project pertama. Mari kita keluar dari persoalan sambil melihat potensi-potensi yang ada,” terang Bima.

Untuk itu kata Bima perlu adanya kolaborasi dengan pihak lain dalam mencapai tujuan musrenbang. Selain itu Bima mengingatkan untuk menuntaskan harapan warga terkait hal-hal yang penting dan mendesak seperti pembangunan jembatan Paledang - Lebak Sari. “Ini harus dituntaskan betul,” kata Bima. (rabas/hari/lutfi-SZ)