Beranda >

Berita > Hadapi MEA 2015 dengan Bijak


15 Desember 2014

Hadapi MEA 2015 dengan Bijak

untuk menghadapi Aksi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 mendatang.Universitas Pakuan menggelar seminar “persiapan SDM dan perbankan dalam rangka menghadapi MEA 2015 “.di Universitas Pakuan Bogor .Sabtu Kemarin (13/12).

kegiatan Masyarakat Ekonomi Asean di buka Rektor Universitas Pakuan,Prof.Dr.Bibin Rubini  dengan dihadiri Kepala kantor Koperasi dan UKM Kota Bogor mewakili Walikota Bogor,Hidayat Yudha Priyatna, para Dosen Universitas Pakuan dan  peserta MEA dari Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Pakuan dengan narasumber Deputi Governor Bank Indonesia, Dr. Halim Alamsyah dan  Bank Jabar (BJB) Beny Riswandi dan Ir.H Gusrida,MM,SE 

untuk menghadapi MEA 2015,Rektor Pakuan Bibin Rubini menyampaikan pada saatnya nanti masyarakat Indonesia Harus siap menghadapi tantangan Kedepan bagaimana kualitas Sumber daya Manusia (SDM) ditingkatkan dengan Paktor yang menunjang misalnya Cakap dalam berbahasa Inggris dan menambahkan wawasan skill tentang perbaikan pelayanan Publik.

Pada persaingan Ekonomi perlu penguatan daya saing Global dengan di dukung Pemerintahan yang sedang berjalan dan Pelaku usaha Handal dalam penguatan Ekonomi Indonesia Kedepan serta SDM Usaha terkuasai tandasnya.

asean2101512

sedangkan narsumber Deputi Governor Bank Indonesia,Halim Alamsyah mengatakan terjadi Komunitas Ekonomi Asean (KEA) untuk menciptakan kawasan Ekonomi Asean yang stabil ,Sejahtera dan Kompetitif dimana terdapat aliran bebas dari barang (free Flow of goods) ,jasa(free flow of service) ,investasi dan modal , dengan perkembangan ekonomi yang imbang dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan Sosial di Asean ini.

Komunitas Ekonomi Asean pada tahun 2015 dengan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi dalam karakteristik (KEA ) dengan aliran bebas barang, jasa ,investasi dan tenaga kerja terlatih serta aliran modal antar Asean untuk itu pemerintah dan masyarakat Indonesia harus siap dengan perkembangan Asean tersebut dengan meningkatkan sumber daya manusia yang kualitas dan pelaku ekonomi Indonesia juga siap dengan globalisasi Asean bersaingan disegala bidang urainya.

terkait potensi Indonesia dengan perekonomian terbesar di Asean dan Luas Area indonesia hampir meliputi ½ populasi dari luas area  Asean dapat menentukan Kebijakan dan Kemajuan bagi Negara Indonesia dan akan menjadi mesin penggerakan perekonomian Asean mendatang dengan Iklim usaha yang menjanjikan

pada kesempatan diungkapkan Deny Riswandi dari BJB ,bahwa dengan terbentuk Masyarakat Ekonomi Asean akan pesatnya perekonomian Asia Tenggara tidak ketinggalan jauh belahan dunia lainnya terutama roda perputaran Keuangan Se –Asean mendunia dengan kesiapan pelayanan publik perbankan terutama pelaku perbankan Indonesia ujarnya.

Implementasi MEA 2015 atau AEC dengan mendorong dan melindungi investasi antar Negara Asean atas dasar perlakuan Nasional ,Bea masuk turn ke 0 % kecuali CLMV pada tahun 2015 dan hubungan pasar modal dan pengembangan pasar saham dengan mengijinkan saham asing masuk sampai 70 %  dan mutual recognition Agreement (MRA) untuk 8 Jasa profesi.

permasalahan yang dihadapi perbankan kedepan,bank masih ragu memberikan pinjaman kepada UMKM khususnya pengusaha pemula dan inovatif dalam hal ini kewajiban penggunaan Jaminan dalam pinjaman dengan tingkat suku bunga yang tinggi bagi usaha Mikro disebabkan lembaga jaminan kredit belum ada atau terbatasi. pemeringkat kredit dan sistem informasi kredit tidak ada pada Asean yang belum terbentuk,lembaga keuangan non bank kurang berkembangan luas dan sebagian terbesar UMKM tergantung pada lembaga keuangan Informal setiap Negara masing-masing.

trategi perbankan perlu peningkatan Market Share DPK dengan pemenuhan kebutuhan permodalan serta peningkatan kualitas dan penyaluran kredit yang terarah,seragam layanan jaringan dan teknologi informasi dibuatkan central pendidikan dan pelatiahan SDM berkualitas dengan peningkatan jasa perbankan dengan pengendalian program pelaporan yang terarah tuntasnya.( Lani)