Beranda >

Berita > Sanggar Edas dan Disbudpar Ajarkan Ratusan Siswa Belajar Angklung


18 Desember 2014

Sanggar Edas dan Disbudpar Ajarkan Ratusan Siswa Belajar Angklung

Untuk mengenalkan Angklung kepada anak-anak, Sanggar Edas bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor menggelar Workshop dan Pagelaran Angklung di gedung Kemuning Gading Jl. Kapten Muslihat Bogor (17/12).

Kegiatan yang menyiapkan sekitar 900 Angklung ini dibuka secara resmi oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Sahlan Rasyidi yang disaksikan ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) se kota Bogor, puluhan guru kesenian dan tamu undangan lainnya.

Workshop dan Pagelaran Angklung diawali dengan permainan Arumba dari Budi Mulia, kemudian permainan angklung siswa-siswi SD Polisi 4, kesenian Langir Badong dan juga permainan diatonik musik dari siswa-siswi Sekolah Menengah Kesenian Indonesi (SMKI) Bandung

Kepala Disbudpar Kota Bogor Sahlan Rasyidi mengatakan tujuan diselenggarakan workshop dan pagelaran angklung ini adalah untuk mengenalkan pembelajaran tentang Angklung kepada para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA.


“Meskipun yang pertama mudah-mudahan ini bisa berlanjut setiap tahun,” kata Sahlan

Selain untuk memperkenalkan, lanjut Sahlan. Kegiatan ini juga bertujuan agar anak-anak mencintai Angklung karena kesenian ini sudah mulai punah. Disamping itu juga untuk memelihara kearifan lokal sehingga kesenian sunda harus betul-betul diterapkan kepada siswa.

Pada Workshop kali ini menurut Sahlan agar peserta tidak jenuh maka workshop divariasikan dengan praktek langsung cara memegang, cara memainkan, dan cara membunyikan angklung. Dengan cara seperti ini anak-anak akan lebih mudah mengerti dan lebih cepat menguasai angklung.

Mengenai pembagian jadwal dijelaskan Sahlan bahwa akan dibagi menjadi 3 bagian. Giliran pertama untuk siswa SD, giliran kedua siswa SMP dan terakhir SMA.

“Semua siswa yang mengikuti workshop ini pastinya oleh teman-teman dari STSI akan diajarkan bagaimana cara memegang dan memainkan Angklung yang baik dan benar,” lanjutnya.

Ketika ditanya bagaimana tanggapan dari sekolah khususnya yang mengikuti kegiatan workshop ini Sahlan mengatakan jika melihat dari peserta saja tanpaknya semua sangat antusias karena ini memang satu kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa dan guru terutama guru seninya. (Tria)