Beranda >

Berita > Prihatin dengan Perilaku Pelajar, Kadisdik Kota Bogor Buka “Bengkel” Akhlak


20 Februari 2018

Prihatin dengan Perilaku Pelajar, Kadisdik Kota Bogor Buka “Bengkel” Akhlak

Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap perilaku para pelajar Kota Bogor, Senin (19/2/2018) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menggelar acara Mentoring Penanganan Penyimpangan Perilaku Siswa. Mentoring digelar di Ballroom Hotel Pesona Anggraeni, Jl.Raya Cipayung Bogor. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fahrudin membuka kegiatan tersebut didampingi Kepala Seksi (Kasi) Kesiswaan Dinas Pendidikan Kota Bogor, Tedi Kusnadi.

Acara mentoring yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (19-21 Februari 2018) diikuti 71 pelajar SMP Kota Bogor, baik dari sekolah negeri maupun swasta. Menurut Fahrudin, perilaku para siswa akhir-akhir ini sudah di luar batas kewajaran. Bila tidak diberi bimbingan, baik dari orang tua atau keluarga maupun pihak sekolah, tidak menutup kemungkinan para siswa akan tumbuh jauh dari nilai-nilai kebaikan.

Belum lagi ditambah sajian tayangan di televisi maupun internet melalui media sosial atau portal video yang sudah tanpa batas, semakin menambah kekhawatiran jika tidak ada pendampingan, khususnya dari orang tua maupun keluarga.” Melalui program “bengkel” akhlak dan mental kelak diharapkan para siswa, usai mengikuti pembinaan tersebut dapat merubah perilakunya menjadi lebih baik,” ungkap Fachrudin.

Program bengkel akhlak dikemas dalam bentuk bimbingan mental dengan menghadirkan narasumber dari Kepolisian, personil TNI, dan motivator Emotional Spirit Quotation (ESQ) serta outbound dipenghujung acara. Dengan program dan materi pembelajaran ini diharapkan para siswa mampu merubah akhlak dan mental untuk selanjutnya mampu menularkan perilaku positif tersebut kepada siswa lainnya di lingkungan sekolahnya masing-masing.

Dihadapan para peserta, Fahmi panggilan akrab Fachrudin, menekankan kepada seluruh peserta, bahwa semua yang turut hadir dalam mengikuti program ini tak lain adalah bentuk perhatian Disdik Kota Bogor dalam membantu dan menghantarkan para peserta menemukan jati dirinya masing-masing. “Serta mereka mampu menggali kembali potensi yang selama ini terpendam dan tidak mereka sadari karena kurangnya perhatian dan pembinaan yang lebih, baik dari orang tua, lingkungan keluarga atau di rumah,” pungkas Fahrudin.

Lebih jauh ia berharap, program ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pembinaan para siswa di Kota Bogor sehingga tidak akan lagi kita temui para pelajar terlibat tawuran ataupun penyimpangan perilaku lainnya. ”Lebih dari itu yakni terbentuknya pelajar yang berakhlak mulia, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dalam rangka menyongsong generasi emas era milenial,” pungkas Fahmi.(Humas:Disdik/rabas-eto)