Pemerintah Daerah Kota Bogor

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sangat ingin membangkitkan gerakan shalat shubuh berjamaah, meski dengan berbagai keterbatasan dan kendala yang ada. Ini semua kembali tinggal bagaimana mengatur dan menyusun kekuatan dari umat Islam itu sendiri.

Kendati seperti di banyak wilayah bahkan dalam satu RW terdapat lebih dari satu masjid jami yang ditambah adanya mushola di tiap-tiap RT, sehingga membuat ibadah shalat terutama shalat shubuh menjadi terlihat tidak dipenuhi jamaah (warga).

Untuk menyiasatinya, seperti dikemukakan Plt. Wali Kota Bogor Usmar Hariman usai melaksanakan ibadah shalat shubuh berjamaah dalam rangkaian kegiatan Shubuh Keliling di Masjid Al-Mustofa RW 1, Kelurahan Bantar Jati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (15/04/2018), bisa dengan menggeser waktu pelaksanaan hari-hari besar Islam pada saat subuh.

"Seperti peringatan Isra Mi'raj misalnya. Jadi pelaksanaan kegiatannya dibiasakan shubuh. Insya Allah kalau (waktu pelaksanaannya) ditarik ke subuh akan ramai. Maka dari itu harus dibiasakan," kata Usmar.

Oleh karena itu, mengenai pelaksanaan peringatan hari-hari besar Islam yang diselenggarakan saat shubuh itu ingin coba ditularkan ke berbagai wilayah di Kota Bogor. Dengan kekuatan dari jamaah yang ada di setiap masjid saat melaksanakan shalat shubuh saat ini, tetap patut disyukuri dan diharapkan jumlah jamaah yang mengikutinya akan terus bertambah setiap waktunya.

"Inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita semua, yang saat ini sudah mempunyai semangat untuk melaksanakan ibadah shalat shubuh berjamaah di masjid-masjid. Padahal kita (Islam) ini besar, tapi akhirnya menjadi kecil. Inilah yang menyebabkan kenapa kita kalah dengan (umat) yang lain, karena kelemahan kita sendiri," ungkapnya.

Sama seperti kegiatan Subuh Keliling sebelumnya, Plt. Wali Kota Bogor Usmar Hariman didampingi Kepala Inspektorat Aim Halim Hermana dan unsur Muspika Bogor Utara. Yaitu Camat Bogor Utara Atep Budiman dan Lurah Bantar Jati Ramli Sahibu. (Donni-SZ)