Beranda >

Berita > Tekan Stabilitas Pangan dan Inflasi, TPID Kota Bogor Jalin Kerja Sama


02 Mei 2018

Tekan Stabilitas Pangan dan Inflasi, TPID Kota Bogor Jalin Kerja Sama

Masih besarnya angka inflasi yang terjadi di Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat merekomendasikan agar TPID Kota Bogor, Depok dan Bekasi untuk menjalin kerjasama dengan BUMD Pangan DKI Jakarta untuk menstabilitasi pangan dan inflasi.

Pasalnya, DKI Jakarta mampu menstabilkan pangan dan menekan angka inflasi berkat adanya intervensi dari tiga BUMD-nya. Yakni Dharma Jaya supplier untuk jenis daging, Food Station dan PD. Pasar Jaya.

“Ada keinginan ketika inflasi DKI rendah, inflasi di Kota Bogor, Depok dan Bekasi juga ikut rendah bukan malah naik. Sebab di Jawa Barat sendiri mengalami deflasi,” ujar Kepala Sub Bagian Produk Bidang Perekonomian, Setdakot Bogor Fredy Wibowo seusai Rakor dengan BUMD DKI Jakarta di Ruang Rapat Adbang PBJ, Balaikota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Kota Bogor, Rabu (02/05/2018).

Fredy mengatakan, dari hasil rakor pada prinsipnya dari BUMD DKI Jakarta sudah sangat siap untuk bekerja sama dengan Kota Bogor, Depok dan Bekasi. Hanya saja yang menjadi hambatan yakni kesiapan dari perangkat daerah atau bisnis di masing-masing daerah tak terkecuali kota Bogor.

Jika kerja sama dilakukan dalam bentuk Business to Bussines (B to B) maka kerja sama dilakukan melalui Toko Tani Indonesia (TTI) atau Distributor Center TTI dengan BUMD DKI Jakarta. Namun, TTI yang berada dibawah binaan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) ini perlu terlebih dahulu diperjelas badan hukumnya. “Bisa perorangan atau badan yang penting bonafit agar bisa di kerjasamakan dengan BUMD DKI secepatnya,” jelasnya.

Ia menuturkan, akan banyak manfaat dengan adanya kerja sama ini yakni ada harga subsidi untuk stabilisasi harga pangan. Selain itu keuntungan lainnya Kota Bogor bisa mendapatkan kontinuitas bahan pangan dengan harga yang cukup murah dan mendapatkan barang secara cepat mengingat jaraknya dekat dan ada tempo pembayaran selama dua minggu.

“Jadi tidak perlu cash. Harapan kami kerja sama ini bisa diimplementasikan segera karena akan ada bantuan pasokan pangan dari BUMD DKI Jakarta kepada mitranya di Kota Bogor untuk menjamin ketersediaan pangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, kerja sama ini bagian upaya menstabilkan harga pangan dan menekan inflasi di Kota Bogor. Maka, dirinya menginginkan setelah terjalin kerja sama dilakukan pula pengukuran tingkat inflasi untuk melihat hasil kerja sama.

“Harus segera dibuat point kerja samanya dan kalau bisa sebelum puasa sudah bisa kerja sama, mengingat menjelang puasa harga kebutuhan kerap meningkat,” ujarnya. (fla/lani-SZ)